Perusahaan investasi asal Amerika Serikat Aladin Capital mengeluarkan produk "Aladin Coin" atau mata uang (cryptocurrency) yang akan diberlakukan sebagai mata uang digital internasional untuk berinvestasi.
"Saat ini ada ribuan mata uang kripto tapi banyak yang abal-abal atau scam. Namun, Aladin Coin dijamin berbeda," kata Indonesian Leader of Aladin Capital Shandy Saputra di Jakarta, Jumat.
Shandy mengatakan bahwa Aladin Capital memiliki jaminan senilai 1 miliar dolar AS pada HSBC sebagai jaminan calon investor Aladin Coin.
Shandy mengungkapkan bahwa Aladin Coin mirip Bitcoin. Namun, tidak semua orang dapat memiliki Aladin Coin karena harus menjadi anggota atau "membership" yang terdiri atas beberapa tingkat sebagai salah satu syaratnya.
Tingkatan keanggotaan mulai dari pemula (starter) hingga VIP, seperti multilevel marketing (MLM) dengan tujuan menjaga stabilitas.
"Ini demi menjaga stabilitas atau 'safety', jadi tidak bisa orang ramai beli, lalu ramai jual," ujar Shandy.
Shandy menuturkan bahwa anggota terendah adalah starter dapat berinvetasi mulai dari 180 dolar AS atau sekitar Rp2 juta selama 180 hari atau 6 bulan bagi pemegang anggota akan menerima keuntungan sebesar 0,83 persen per harinya.
"Setiap level memiliki jangka waktu dan keuntungan yang berbeda," ungkap Shandy.
Pada tingkat trainee investasi sebesar 500 dolar AS, basic 1.000 dolar AS, premium 2.500 dolar AS, pro 8.000 dolar AS, pro + 20.000 dolar AS, pro x2 50.000 dolar AS, dan VIP 100.000 dolar AS.
Seperti jaringan MLM, investor yang memiliki jaringan akan mendapatkan keuntungan sebesar 5 persen.
Shandy menyatakan bahwa Aladin Capital mengelola uang anggota melalui pasar modal, logam mulia, dan pasar komoditas.
Harga satu keping Aladin Coin bernilai satu dolar AS pada tahun 2017. Namun, Shandy memperkirakan akan mengalami penaikan menjadi 20 dolar AS per keping, bahkan diperkirakan akan mencapai 10.000 dolar AS atau sekitar Rp135 per keping pada tahun 2026.
Shandy menyebutkan Indonesia belum memberlakukan mata uang digital. Namun, suatu saat bisa diterapkan yang diatur regulasi, serta berencana menyiapkan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) khusus Aladin Coin.
Chief Operating Officer (COO) Aladin Capital Eric Nguyen menambahkan bahwa Aladin Coin terbentuk pada bulan November 2017 di Amerika Serikat, bahkan telah berkembang di Vietnam.
Eric mengungkapkan bahwa Aladin Coin memiliki anak perusahaan Aladin Trust yang terigistrasi di Swiss pada tahun 2002.
Sejauh ini, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia belum mengizinkan Aladin Coin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: