Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dorong Industri Kopi Lokal, Kokopi Gandeng Tokopedia

        Dorong Industri Kopi Lokal, Kokopi Gandeng Tokopedia Kredit Foto: Dina Kusumaningrum
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Koperasi Komunitas Kopi Indonesia (Kokopi) bekerja sama dengan Tokopedia mengadakan Kopi United (www.kopiunited.id), program untuk mendorong industri kopi lokal, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan petani kopi di Indonesia. Melalui program ini, kedua pihak berharap dapat memberikan ruang distribusi produk kopi lokal dari hulu ke hilir, terutama melalui platform digital yang ditawarkan Tokopedia.

        ?Dunia Perkopian di tanah air kita setahun belakangan berkembang sangat pesat. ICO (International Coffee Organization) mencatat pertumbuhan rata-rata konsumsi kopi di Indonesia lebih besar daripada dunia pada umumnya. Kami berharap, para pengusaha yang terkait industri kopi bisa memanfaatkan momentum ini untuk mendorong pengembangan bisnis UMKM sampai ke petani,? ujar Ronald FRS selaku Ketua Kokopi, Jakarta, Sabtu (3/2/2018).

        Kopi Indonesia memang merupakan salah satu komoditas potensial yang sudah mendunia sejak lama meski secara prestasi dunia sebenarnya Indonesia masih menduduki peringkat ke-empat produsen terbesar setelah Brazil, Columbia, dan Vietnam. Kopi Indonesia menjadi nomor 1 dunia terakhir kalinya adalah pada tahun 1732 (hampir 300 tahun yang lalu).

        ?Kopi memiliki potensi ekonomi kreatif luar biasa, terutama sebagai salah satu alternatif anak bangsa dalam berwirausaha. Kami mengimbau seluruh pegiat industri kopi untuk bersatu memperkuat pamor Kopi Indonesia agar bisa menjadi yang paling unggul di dunia,? tambah Ronald.

        Tokopedia menjadi sponsor utama sekaligus mitra pengembangan bagi Kokopi mendukung penuh program ini.

        ?Kopi adalah salah satu komoditi kebanggaan Indonesia. Kami juga melihat komoditas kopi menyentuh banyak rakyat dan pelaku bisnis UMKM, mulai dari petani, hingga pemilik kafe kopi lokal yang sekarang semakin populer di tanah air. Hal ini senada dengan semangat Tokopedia yang ingin mendorong kreator lokal untuk bisa terus bersaing dan berkembang, menjadi kebanggaan Indonesia,? kata Monita Moerdani, Head of Brand Tokopedia.

        Monita melanjutkan, saat ini, sudah ada beragam produk kopi lokal yang dikenal oleh masyarakat lewat Tokopedia.

        "Banyak cerita tentang merchant kami justru mendapat ide untuk merintis dan mengembangkan usaha kopi secara online melalui Tokopedia. Tokopedia berkomitmen untuk terus mendampingi para pebisnis kopi lewat berbagai program edukasi pengembangan bisnis di era digital," katanya.

        "Kami juga akan menyediakan laman khusus berupa Hot List Kopi Indonesia untuk mempermudah Toppers (pengguna Tokopedia, ed.) pencinta kopi mendapatkan kebutuhan akan produk kopi lokal secara lebih mudah. Hal ini sejalan dengan misi Tokopedia dalam mendukung pemerataan ekonomi lewat digital sehingga siapa saja bisa memulai dan mengembangkan bisnis tanpa harus pindah ke kota yang lebih besar, di sisi lain juga bisa menemukan barang kebutuhan dengan kualitas dan harga yang transparan," kata dia menambahkan.

        Dalam acara Kopi United, para pegiat kopi bisa belajar mengembangkan berbagai potensi bisnis terkait komoditas ini. Sedikitnya terdapat 15 nomenklatur bisnis kopi Indonesia mulai dari penanaman, pengolahan pascapanen, penjualan biji dan bubuk kopi, pengelolaan kedai kopi, desain dan perlengkapan kedai kopi, merchandise, oleh-oleh khas daerah, lukisan, pengharum ruangan, hingga bahan campuran pembuat pakaian.

        Para peserta juga dapat mengikuti berbagai macam sesi diskusi tentang kopi, pelatihan barista, Cafe Management Workshop, serta demo. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menjadi ajang mengembangkan jaringan bagi para pegiat Kopi Indonesia. Berlokasi di Blok M Square, acara yang berlangsung pada 2-4 Februari 2018 ini akan diikuti puluhan pelaku bisnis kopi dari hulu ke hlir.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Dina Kusumaningrum
        Editor: Ratih Rahayu

        Bagikan Artikel: