Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Balikpapan -
Dinas Kesehatan Kota Balikpapan mencatat adanya penambahan jumlah pasien positif Difteri di Balikpapan. Sebelumnya pada akhir tahun 2017 lalu hanya ada kasus namun kini bertambah 2 orang.
Sejak Ditetapkan kota Balikpapan KLB Difteri padamu awal tahun 2018, belum mampu membendung penyebaran penyakit mematikan ini.
Awalnya positif Difteri hanya 1 orang kini bertambah menjadi 3 orang. "Temuan awal kasus hanya 2 sekarang menjadi 17 suspect dengan jumlah positif difteri 1 orang. Sekarang sudah ada 3 orang,? ungkap Kepala DKK Balikpapan dr Balerina usai mengikuti pertemuan dengan DPD RI Komite III DPD bidang kesehatan di Pemkot Balikpapan, Senin (5/2/2018).
Dua pasien ini kini mendapatkan perawatan intensif di ruang isolasi RSKD Balikpapan. Sedangkan satu pasien sejak awal tahun sudah kembali sembuh dan diperbolehkan rumah.
Hanya saja pihak masih mengalami kendala seperti terbatas vaksin?difteri usia 5-7 tahun dan terbatasnya ruang isolasi.
Balerina tidak menyebutkan pasien positif Difteri dari wilayah mana hanya saja wilayah Balikpapan di enam kecamatan sudah terkena karena itu dia terus mengimbau agar masyarakat menyikapi kasus ini dengan membiayai hidup sehat dan bersih lingkungan.
?Intinya tingkatkan kebersihan di lingkungan masing-masing agar terhindar dari difteri," ujarnya.
Lanjutnya pemkot bersama stakeholder terkait juga telah melakukan upaya pencegahan termasuk melakukan imunisasi kepada balita dan anak usia hingga 19 tahun termasuk mengakampenyekam lingkungan yang bersih dan sehat.?
Menanggapi KLB Difteri dan kekurangan vaksin, Wakil Ketua Komite III DPD RI Abdul Aziz akan menyampaikan hal ini kepada Kementrian Kesehatan.?
"Kami sampaikan ke Kementrian Kesehatan seperti aspirasi dari daerah khususnya Balikpapan yang kekurangan vaksin apalagi di Balikpapan berstatus KLB tapi kekurangan vaksin dan ruang isolasi. Tentu ini jadi perhatian kita," katanya.
Lanjutnya dia juga mengajak masyarakat untuk membiasakan pola hidup sehat. Karena masih rendah kebiasaan hidup sehat.
"Masyarakat harus bersinergi bagaimana membangun Indonesia sehat supaya kesadaran hidup ditingkatkan. Karena kesadaran hidup sehat kita masih rendah," pungkasnya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: