Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        ICP Januari 2018 Naik Jadi USD65,59 per Barel

        ICP Januari 2018 Naik Jadi USD65,59 per Barel Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harga minyak mentah Indonesia (ICP) naik drastis pada Januari 2018. Berdasarkan perhitungan formula ICP, harga rata-rata pada bulan lalu sebesar USD65,59 per barel atau naik USD4,69 per barel dari USD60,90 per barel pada Desember.

        Dalam keterangan tulis yang diterima Warta Ekonomi, peningkatan harga minyak mentah Indonesia tersebut sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional yang diakibatkan beberapa faktor.?

        Pertama,?Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) menyebut, kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional dipicu kesepakatan pembatasan produksi antar negara-negara OPEC dan Non-OPEC di akhir November 2017.

        Hal ini membuat proyeksi permintaan minyak mentah global tahun 2018 meningkat 0,06 juta barel per hari (bph) menjadi sebesar 98,51 juta bph. Juga turunnya jumlah rig di Amerika Serikat dari 931 rig menjadi 924 rig pada Desember 2017.

        Kedua, berdasarkan laporan International Energy Agency (IEA) bahwa harga minyak saat ini dipengaruhi turunnya produksi minyak mentah dari negara-negara OPEC pada Desember 2017 sebesar 0,06 juta bph, dari 39,18 juta bph menjadi 39,12 juta bph dibanding bulan sebelumnya.

        "Begitu pula produksi negara-negara Non-OPEC, turun dari 58,95 juta bph menjadi 58,60 juta bph atau turun 0,35 juta bph," seperti tertulis.

        Ketiga, melemahnya nilai tukar USD dibandingkan mata uang lainnya, khususnya Euro dan meningkatnya permintaan heating oil di Amerika Serikat akibat musim dingin menjadi faktor lain pemicu tingginya harga minyak.

        Lalu keempat, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi antara lain, meningkatnya permintaan minyak di Vietnam bersamaan dengan menurunnya suplai minyak di negara tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: