Grab dan International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) hari ini mengumumkan sebuah kemitraan untuk mengumpulkan dana tambahan guna mendukung masyarakat yang membutuhkan, termasuk mereka yang terkena dampak bencana. Hal ini merupakan kelanjutan dari kemitraan Grab dan IFRC yang bekerja sama mencari beragam cara inovatif untuk mendukung wilayah Asia Tenggara yang rawan bencana, menyusul kemitraan sebelumnya pada 2016.
"Asia Tenggara adalah salah satu wilayah yang paling rentan akan bencana di dunia, dimana pada saat bersamaan sebagian besar masyarakatnya masih berjuang untuk mengakses makanan, air bersih, dan layanan kesehatan atau kebutuhan dasar dalam kehidupan sehari-hari," kata Jason Thompson, Managing Director?GrabPay Asia Tenggara di Jakarta, Selasa (6/2/2018).
Bekerja sama dengan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah untuk mendanai program-program mereka dan membantu masyarakat yang mengalami krisis atau kesulitan mencerminkan misi Grab untuk memajukan Asia Tenggara. Grab ingin bekerja sama dengan IFRC dalam merespons berbagai bencana yang dialami masyarakat dan membuat orang-orang yang membutuhkan menjadi lebih tangguh.
"Dengan menggunakan GrabRewards sebagai platform, berdonasi kini semudah menekan satu tombol pada ponsel cerdas Anda. Poin yang diterima penumpang kami dari perjalanan mereka sekarang tidak hanya memberikan mereka akses ke berbagai produk ritel dan lifestyle, namun juga menciptakan hal yang lebih bermakna dari setiap perjalanan bersama Grab," imbuhnya.
Mulai 6 Februari dan seterusnya, pelanggan Grab di Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam dapat mengunjungi katalog GrabRewards dan menukarkan poin mereka menjadi donasi hanya dengan menekan sebuah tombol pada aplikasi mereka. Para pelanggan Grab di Indonesia dapat memberikan donasi mulai dari Rp5.000 dengan menukarkan 230 poin GrabRewards.
Pierre Kremer, IFRC Head of Partnerships for Asia Pacific mengungkapkan, sejarah Grab sebagai perusahaan teknologi dan jangkauan luasnya di Asia Tenggara menjadikannya mitra bagi IFRC. Hal ini merupakan pertama kalinya IFRC bermitra dengan aplikasi ponsel cerdas untuk mengumpulkan dana.
"Kami memiliki komitmen yang sama untuk memperluas koneksi dan solidaritas dari individu-ke-individu dan berkontribusi untuk membangun komunitas, kota dan negara yang tangguh. Inilah komitmen dari Perhimpunan Palang Merah dan Komunitas Bulan Sabit Merah, serta ratusan ribu sukarelawan yang bekerja untuk masyarakat yang membutuhkan. Kami sangat antusias untuk bekerja sama dengan Grab untuk mengeksplorasi cara baru dalam mengatasi penderitaan dan menunjukkan rasa kemanusiaan di Asia Tenggara," terang Pierre.
IFRC akan mendistribusikan kembali donasi dari masing-masing negara kepada komunitas Palang Merah atau Bulan Sabit Merah setempat yang akan digunakan untuk mengatasi masalah kemanusiaan yang paling penting di negara tersebut. Program-program yang diselenggarakan? mencakup pengurangan risiko bencana, meningkatkan persediaan air yang aman dikonsumsi, bantuan terhadap bencana letusan gunung berapi, banjir, angin topan atau epidemi, mendorong aktivitas donor darah sukarela, dan meningkatkan perlindungan terhadap komunitas yang berada di daerah yang tersingkirkan atau rentan, seperti anak-anak atau para pengungsi.
Grab dan IFRC sebelumnya telah mengeksplorasi berbagai cara inovatif dalam bekerja sama. Pada 2016, kedua organisasi tersebut terlibat dalam kemitraan selama satu tahun untuk meningkatkan keselamatan di jalan, memberikan bantuan darurat, dan melengkapi para mitra pengemudi Grab dengan keterampilan untuk menyelamatkan jiwa, serta pengetahuan keselamatan di jalan di seluruh wilayah.
Kemitraan ini melengkapi kemampuan para mitra pengemudi Grab dengan penguasaan akan teknik-teknik pertolongan pertama dan keselamatan di jalan, serta menjadikan armada mitra pengemudi dan call center Grab sebagai jaringan responder pertama saat situasi darurat dan bencana terjadi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah