Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Di Singapore Airshow, GMF Bukukan Kontrak Senilai USD2,4 Miliar

        Di Singapore Airshow, GMF Bukukan Kontrak Senilai USD2,4 Miliar Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMF) bersama Garuda Indonesia Group membukukan perjanjian kerja sama senilai USD2,4 miliar pada perhelatan Singapore Airshow 2018 yang berlangsung sejak 6-11 Februari 2018.

        Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto mengatakan bahwa dalam ajang tersebut, target untuk memantapkan beberapa kesepakatan kerja sama dengan mitra-mitra strategis dalam mengembangkan rencana ekspansi bisnisnya telah berhasil dilakukan.

        Iwan mengatakan kontrak senilai USD2,4 miliar itu terbagi menjadi dua. Pertama, USD1,7 miliar yang berasal dari pendapatan perawatan pesawat oleh maskapai yang terafiliasi serta beberapa strategic partnership. "Sementara sisanya USD700 juta merupakan kontrak baru," kata Iwan.

        Selain membukukan kontrak USD2,4 miliar, GMF juga menandatangani kerja sama untuk ekspansi bisnisya ke kawasan Timur Tengah dan juga Australia. "Mitra telah melakukan kesepakatan dengan kami dan selanjutnya akan dilakukan pembahasan untuk mempersiapkan operasionalnya," ucapnya.

        Iwan juga menambahkan bahwa area ekspansi ke Timur Tengah dan Australia tersebut menjadi pilihan karena memiliki potensi pasar perawatan yang cukup tinggi khususnya dalam bidang line maintenance.

        Dengan kemitraan strategis itu, lanjutnya, GMF dapat memiliki daya saing yang lebih tinggi lagi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan perawatan dan perbaikan pesawat atau maintenance, repair, and overhaul (MRO) kelas dunia lainnya. "Dengan bermitra, kami harap dapat menyerap lebih besar lagi pasar perawatan pesawat dunia untuk pendapatan yang lebih besar lagi," tambahnya.

        Untuk ekspansi tersebut, GMF juga turut menyediakan tenaga kerja yang diproyeksikan dapat membantu proyek ekspansi ke pasar internasional. Beberapa institusi pendidikan dalam negeri pun menyatakan siap bekerja sama untuk mencetak lulusan yang siap kerja.

        Institusi pendidikan yang dimaksud di antaranya Politeknik Negeri Medan, Universitas Suryadharma, Politeknik Negeri Malang, Politeknik Negeri Sriwijaya, Politeknik Negeri Batam, dan Sekolah Tinggi Teknik Adisucipto "Setelah lulus, nantinya siswanya siap pakai, memiliki basic license dan bisa langsung bekerja," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: