Kepala Dinas Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ahmad Damiri menyebutkan berita harga beras di Pangkalpinang melonjak naik Rp14.000 per kilogram atau di atas harga eceran tertinggi (HET) adalah bohong atau "hoax", karena tidak sesuai fakta di lapangan.
"Saat ini harga beras premium masih normal atau masih di bawah HET yang ditetapkan pemerintah daerah sebesar Rp13.100 per kilogram," kata Ahmad Damiri usai melakukan pengecekan harga di sejumlah pedagang eceran beras Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan harga beras jenis premium naik mencapai Rp14.000 per kilogram dimuat di salah satu media lokal pada Rabu (14/2) merupakan berita bohong, karena tidak sesuai dengan perkembangan harga di lapangan.
Berita tersebut menyatakan pedagang eceran di Jalan Muntok Kota Pangkalpinang menjual beras Rp14.000 per kilogram, karena stok terbatas akibat pasokan dari daerah sentra produksi berkurang.
"Kita langsung mendatangi para pedagang kelontongan di sepanjang Jalan Muntok dan mereka menyatakan harga normal dan stok cukup untuk memenuhi permintaan masyarakat," katanya.
Untuk memastikan ketersediaan stok beras, pihaknya juga langsung mendatangi distributor. Para distributor menyatakan stok cukup, karena pasokan dari daerah sentra produksi di Pulau Jawa berjalan lancar.
"Berita bohong seperti ini dapat meresahkan masyarakat dan juga mengganggu stabilitas harga menjelang Imlek," katanya.
Ia berharap jurnalis dalam menulis berita harus sesuai dengan fakta di lapangan dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Kita tidak tahu data harga beras kapan yang dimuat di media cetak lokal tersebut, karena perkembangan harga saat ini masih bertahan stabil, stok cukup dan pasokan berjalan lancar," ujarnya.
Sementara itu Ardian salah seorang pedagang beras eceran di Jalan Muntok Pangkalpinang menyatakan harga beras normal dan persediaan cukup untuk memenuhi permintaan konsumen.
"Menjelang Imlek ini permintaan beras masih normal dan diperkirakan akan terus normal hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: