Kredit Modal Kerja di Probolinggo Difokuskan pada UKM

Kredit modal kerja di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, akan disalurkan untuk para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang berada di wilayah garis kemiskinan.

"Pemerintah Kabupaten Probolinggo membuat sebuah kebijakan untuk memprioritaskan penyaluran kredit modal kerja kepada UKM yang berada di garis kemiskinan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para pelaku UKM," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Nanang Trijoko Suhartono di Probolinggo, Minggu.

Ia mengatakan setidaknya dana kredit modal kerja tersebut bisa digunakan menambah modal dan sebagai pemberdayaan ekonomi masyarakat di wilayah garis kemiskinan karena selama ini kredit tersebut banyak dinikmati oleh koperasi dengan harapan lembaga keuangannya bagus.

"Namun, tahun ini kredit modal kerja diberikan kepada UKM di daerah kemiskinan dengan persyaratan izin usaha mikro dan kecil (IUMK), serta jaminan yang sangat sederhana. Intinya untuk usaha-usaha UKM yang sudah berjalan di wilayah kemiskinan," tuturnya.

Menurutnya penyaluran kredit modal kerja tahun 2018 memang berbeda dari sebelumnya yakni semua dana kredit modal kerja khusus bagi UKM saja dan diperuntukkan untuk pelaku UKM di wilayah kemiskinan.

"Total dana kredit modal kerja itu mencapai Rp2,5 miliar untuk pelaku UKM di daerah kemiskinan di Kabupaten Probolinggo dengan masing-masing UKM bisa mengajukan permohonan mulai dari Rp5 juta, tergantung dari jenis dan besar kecilnya usaha mereka," katanya.

Ia menjelaskan kredit modal kerja itu bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para pelaku UKM, namun kredit itu diberikan kepada pelaku UKM yang kesulitan modal dalam mengembangkan usahanya.

"Dengan adanya kredit modal kerja tersebut diharapkan usaha para pelaku UKM bisa tambah meningkat dan mampu mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Probolinggo," ujarnya, menambahkan.