Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher mengajak perusahaan milik daerah atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk mencari alternatif pendanaan dari pasar modal. Pasalnya, instrumen pendanaan dari pasar modal diyakini cocok untuk pembiayaan proyek jangka panjang seperti infrastruktur.
Hal itu dibuktikan dengan keberhasilan pembangunan Bandar Udara Kertajati. Aher menjelaskan untuk itu edukasi dan sosialisasi pembiayaan pasar modal harus lebih ditingkatkan khususnya di daerah.?
"Pasar modal dapat menjadi bagian instrumen pembangunan. Khususnya dalam pembiayaan biaya pembangunan yang kita perlukan dalam pembangunan yang sedang kita kerjakan," katanya di Jakarta, Selasa (27/2/2018).
Lebih lanjut dirinya mengatakan dalam membangun Bandara Internasional Kertajati pihaknya menggunakan instrumen Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT). Dalam kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan, alternatif pembiayaan pasar modal, tidak hanya bagi perusahaan di Indonesia, tapi juga bagi pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Menurutnya, pasar modal sangat cocok untuk proyek infrastruktur lantaran semakin terbatasnya pembiayaan kredit perbankan. Kondisi tersebut menjadi peluang bagi pasar modal untuk meningkatkan kontribusinya dalam penyediaan pembiyaan pembangunan nasional.?
Adapun nilai kapitalisasi pasar modal di minggu keempat Februari telah mencapai lebih dari Rp7.300 triliun atau meningkat lebih dari 78%.
"Dalam lima tahun terakhir jumlah dana yang berhasil dihimpun perusahaaan di pasar modal saham atau penerbitan obligasi lebih dari Rp870 triliun," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Fauziah Nurul Hidayah