Badan Urusan Logistik Divisi Regional Riau-Kepri menyatakan sejauh ini sudah menggelontorkan 3.000 ton lebih beras kualitas medium ke pasar tradisional setempat guna menyukseskan program Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah atau OP-CBP.
"Dari distribusi yang dilakukan ke pasar-pasar tradisional dan pasar pencatatan Bulog sejak Januari ada 3.000 ton lebih sudah kami distribusikan ke pedagang," kata Kepala Bulog Divre Riau - Kepri, Awaludin Iqbal di Pekanbaru, Minggu (11/3/2018).
Awaluddin Iqbal menjelaskan jumlah tersebut memang masih separuh dari yang telah diperkirakan untuk dicadangkan Bulog dalam OP-CBP tahun 2018.
Dimana sebut Awalluddin, Bulog sudah mencadangkan 6.000 ton beras kualitas medium untuk sepanjang pelaksanaan program OP-CBP pada 2018.
"Kita sejak awal program OP-CBP ini sudah siapkan cadangan sebanyak 6.000 ton, kita akan gelontorkan sesuai kondisi dan pergerakan pasar," tuturnya.
Meski demikian sebut dia Bulog akan terus melakukan OP-CBP hingga batas belum ditentukan.
"Yang pasti hingga harga beras di pasar Riau kembali ke titik normal dan stabil, " ujar Awaluddin Iqbal.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Ingot Achmad mengakui bahwa pertengahan Januari 2018 telah terjadi kenaikan lagi pada harga beras kualitas premium.
Setelah sebelumnya akhir Desember 2017 sudah alami kenaikan sekitar Rp100-Rp1.000/kg.
"Kenaikan ini terjadi untuk beberapa jenis beras seperti beras asal Palembang dengan merek Belida dan juga Topi Koki, serta Ramos asal Sumatera Utara," tuturnya.
Seperti diketahui sebelumnya pemerintah pusat secara nasional serentak melalui gudang Bulog meluncurkan gerakan OP-CBP ke pasar guna meredam kenaikan harga beras pada awal tahun.
Selain juga menyikapi musim panen yang masih akan berlangsung pertengahan tahun.
Tujuannya untuk menyediakan kebutuhan beras dengan mudah dan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp9.850 per kilogram.
Beras yang digelontorkan ini kualitas medium diecer dengan harga Rp9.850 per kilogram.
Dengan pendistribusian beras medium ini ke pasar maka diharapkan mampu meredam kenaikan harga bahkan menurunkan yang biasanya terjadi Desember sampai Januari 2018.
Untuk proses pengeceran Bulog sudah bekerjasama dengan puluhan para pedagang kebutuhan pokok di pasar tradisional se Riau, juga Rumah Pangan Kita (RPK) yang telah menjadi mitra.
Mereka harus memasang spanduk bertanda khusus untuk penjualan dan mencantumkan harga sesuai HET RpRp9.850, sehingga mudah diketahui masyarakat.
Selain itu juga untuk memudahkan pengawasan jika ada yang mencoba menyelewengkan program tersebut dilapangan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: