Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        DPRD Riau Sayangkan Keputusan Bulog Beli Gabah pada Tengkulak

        DPRD Riau Sayangkan Keputusan Bulog Beli Gabah pada Tengkulak Kredit Foto: Antara/Prasetia Fauzani
        Warta Ekonomi, Pekanbaru -

        Komisi II DPRD Riau mengkritik sikap Badan Urusan Logistik Riau-Kepri yang membeli gabah padi langsung ke tengkulak, bukan melalui petani sehingga menimbulkan kerugian bagi petani.

        Anggota Komisi II DPRD Riau Sugianto di Pekanbaru, Senin mengatakan dirinya menerima pengaduan petani di Desa Bunga Raya, Kabupaten Siak, yang mengeluhkan Bulog tidak menyerap gabah mereka.

        "Masyarakat mengeluh kepada saya karena Bulog beli gabah ke tengkulak. Saya heran Ini ada apa? Apa Bulog ada perjanjian kusus dengan tengkulak sehingga mendapat keuntungan pribadi?," sebut Sugianto.

        Politisi PKB Riau tersebut, mengatakan tindakan Bulog telah bertentangan dengan nawacita Presiden tentang ketahanan pangan. Bulog harusnya menyerap gabah petani atau membeli dengan harga pembelian pemerintah. Jika ternyata Bulog terbukti melanggar pihak Komisi II DPRD Riau akan mengambil sikap tegas.

        Ia meminta agar masyarakat untuk mendapatkan bukti langsung tentang peristiwa itu. Sehingga DPRD sendiri bisa mengambil tindakan atas tindakan Bulog yang mengecewakan masyarakat itu.

        "Kalau melanggar aturan jelas. Karena Bulog kan untuk menciptakan ketahanan pangan. Salah satunya adalah membeli langsung kepada petani. Mereka (Bulog) tidak mengindahkan instruksi Presiden untuk membeli kepada masyarakat," sebut Anggota Dewan dapil Siak-Pelalawan itu dengan nada kesal.

        Sementara Humas Bulog Riau Faldi Wiranata saat dikonfirmasi mengaku tidak tau atas persoalan itu. Menurutnya, informasi tersebut perlu didalami terlebih dahulu. Sekalipun benar, dirinya baru akan menanyakan bagaimana Sistem Operasi (SOP) pembelian gabah.

        "Nanti, kami sampaikan ke timnya. Nanti saya tanya dulu bagaimana SOP. Kalau sop saya belum tau sih, seharusnya memang tidak boleh ke tengkulak. Harusnya ke petani," jawabnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: