Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BBM Naik, Harga Pangan di Sambas Normal

        BBM Naik, Harga Pangan di Sambas Normal Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
        Warta Ekonomi, Sambas -

        Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Kumindag) Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Nisa Azwarita mengatakan saat ini harga pangan masyarakat di sejumlah pasar yang ada di daerahnya masih normal.

        "Harga saat ini masih normal dan stabil tanpa ada kenaikan yang mencolok. Meskipun beberapa hari lalu ada kenaikan BBM, dampaknya belum ada," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Minggu.

        Ia menjelaskan tidak adanya dampak kenaikan BBM terhadap harga barang lantaran sudah terlebih dahulu mengalami kenaikan barang sebelum adanya pengumuman dari pemerintah tentang kenaikan BBM non subsidi tersebut.

        "Sebenarnya sebelum kenaikan harga BBM non subsidi, harga beberapa bahan kebutuhan di Sambas sudah terlebih dahulu naik," katanya.

        Akan tetapi lanjutnya, kemungkinan baru ada kenaikan harga bahan kebutuhan pokok setelah dua minggu kenaikan harga BBM non subsidi.

        "Hal itu juga akan sejalan dengan masuk Bulan Sa'ban. Selama bulan tersebut, permintaan barang kebutuhan pokok mengalami peningkatan. Hal itu karena tradisi masyarakat di Kabupaten Sambas dalam memperingati bulan Sa'ban dilakukan dengan mengadakan acara sedekah atau makan bersama," katanya.

        Menurutnya berdasarkan pola yang ada saat bulan Sa'ban ada kenaikan bisa mencapai 10 persen.

        "Untuk hal itu baik Sa'ban maupun Ramadhan mendatang kita akan terus memantau harga dan menekan harga jangan sampai ada kenaikan yang tidak wajar," kata dia.

        Tidak ada kenaikan harga sembako dibenarkan satu di antara pedagang di Pasar Tebas, Jamhari. Menurutnya tidak ada kenaikan harga pangan yang ia jual.

        "Hargan pangan yang dijual masih seperti biasa tidak ada kenaikan. Biasanya kalau ada kenaikan itu karena permintaan tinggi namun stok terbas," jelas dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Gito Adiputro Wiratno

        Bagikan Artikel: