Pemerintah Indonesia berkomitmen mendorong peningkatan kerja sama dengan 53 negara di Benua Afrika. Komitmen ini diwujudkan pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri dengan menggelar perhelatan perdana Indonesia-Africa Forum 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali pada 10-11 April 2018 yang turut didukung penuh oleh Kementerian Perdagangan.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, menuturkan bahwa Afrika memiliki potensi pasar yang besar dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun, selama ini belum digarap dengan maksimal.
"Sekarang saat yang tepat bagi Indonesia untuk mendorong ekspor dan kerja sama bisnis ke pasar yang potensial ini,? ungkap Enggar dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (9/3/2018).
Total perdagangan Indonesia dengan Afrika pada 2017 mencapai US$8,85 miliar. Nilai ini meningkat sebesar 15,49% dibanding tahun sebelumnya. Produk-produk yang diekspor ke Afrika di?antaranya minyak kelapa sawit, tekstil dan produk tekstil, kertas, sabun, dan kopi.
IAF 2018, lanjut Mendag, merupakan platform bagi pemerintah dan pelaku usaha Indonesia-Afrika untuk mengeksplorasi dan meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan serta mempromosikan investasi dan kerja sama teknis dengan negara kawasan Afrika. Hal ini sejalan dengan upaya Kemendag dalam menerapkan diversifikasi produk ekspor ke pasar nontradisional, seperti Afrika.
"Melalui forum ini, para pemangku kepentingan dapat memanfaatkan jaringan para pelaku usaha terpandang dari Indonesia dan Afrika untuk memperdalam dan memperluas kemitraan kita secara efektif di sektor perdagangan, investasi, maupun kerja sama teknis. Sehingga selain pelaksanaan forum bisnis, juga dapat terjadi peluang kontrak bisnis antara Indonesia dan Afrika," tandas Enggar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan, Arlinda, menuturkan bahwa selain pembangunan infrastruktur dan konektivitas, untuk mendorong peningkatan ekspor juga dibutuhkan kerja sama yang sinergis antara eksportir, dunia usaha, dan pemerintah guna memperkuat citra Indonesia di mata dunia.
Selama penyelenggaraan IAF, Kemendag mengkoordinasi Pameran Produk Indonesia. Pameran ini diikuti 56 perusahaan, asosiasi, kementerian, dan lembaga yang bergerak di bidang industri strategis, yaitu otomotif, produk farmasi, kopi, konstruksi, makanan olahan, produk minyak sawit, keuangan, peralatan medis, teknologi, fesyen dan aksesori, kerajinan, home decor, serta produk organik. Pameran ini menempati lahan seluas 1.100 m2 dan berada di Hall 1-3, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).
"Pameran produk Indonesia dimaksudkan untuk lebih mengenalkan potensi produk-produk Indonesia kepada para delegasi pemerintah dan bisnis dari 53 negara Afrika. Sehingga para pelaku usaha maupun pemerintah Indonesia-Afrika dapat mengeksplorasi peluang kerja sama di antara keduanya," jelas Arlinda.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu