Menjelang hari raya Idul Fitri 2018 (1439) yang akan jatuh pada tanggal 15-16 Juni 2018, PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyiapkan berbagai strategi agar tol kelolaannya bisa beroperasi melayani pemudik secara optimal.?
Direktur Operasi II PT Jasa Marga, Subakti Syukur, menuturkan bahwa terkait infrastruktur jalan tol yang akan dilalui pemudik, PT Jasa Marga (Persero) Tbk telah melakukan sejumlah persiapan.
"Perseroan juga telah menyusun segenap kesiapan operasional yang meliputi pelayanan transaksi, lalu lintas, dan konstruksi guna kelancaran arus mudik dan arus balik para pengguna jalan tol," jelas Subakti dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (11/4/2018).
Untuk mengantisipasi kepadatan volume lalu lintas di GT Cikarang Utama pada puncak arus mudik dan arus balik, Subakti menuturkan Jasa Marga mengoperasikan maksimal 20 gardu tol operasi (arah Cikampek), 29 gardu tol operasi (arah Jakarta), dan memfungsikan 10 mobile reader?serta top up tunai di GT Cikarang Utama 2 dan GT Cikarang Utama 4.
Guna mengatasi permasalahan serupa di GT Cileunyi, Jasa Marga mengoperasikan maksimal 10 gardu tol operasi arah Garut, termasuk 2 lajur reversible, 8 gardu tol operasi (arah Jakarta) termasuk penambahan 2 gardu operasi dan 3 lajur reversible, serta memfungsikan 5 mobile reader dan top up tunai di GT Cileunyi.
Untuk memastikan volume kendaraan pada arus mudik dan arus balik terdistribusi dengan baik, Jasa Marga juga menyediakan jalur fungsional dengan memanfaatkan jalan tol yang masih dalam proses konstruksi dengan total panjang 137,54 km yang terdiri atas Jalan Tol Batang-Semarang (Ruas Batang-Krapyak sepanjang 75 km), Jalan Tol Solo-Ngawi (Ruas Salatiga-Kertasura sepanjang 32,24 km), Jalan Tol Ngawi-Kertosono (Ruas Wilangan-Nganjuk sepanjang 15 km), dan Jalan Tol Pandaan-Malang (Ruas Pandaan-Purwodadi sepanjang 15,3 km).
Selain itu, untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan saat puncak arus mudik dan arus balik Lebaran 2018, Jasa Marga melakukan upaya-upaya lain, seperti perubahan sistem transaksi peningkatan kapasitas gerbang tol dan optimalisasi penggunaan transaksi nontunai.
Dalam hal pelayanan lalu lintas, Jasa Marga juga telah menyiapkan? penambahan sarana sistem informasi dan komunikasi, pengendalian dan pengaturan beban ruas per segmen, optimalisasi kapasitas lajur, minimalisir gangguan lalu lintas, penambahan kendaraan pelayanan lalu lintas, dan penambahan kapasitas lajur utama.
Sebagai optimalisasi pelayanan lalu lintas, Jasa Marga menghentikan seluruh kegiatan proyek mulai dari H-7 hingga H+7, penerapan kebijakan Pemerintah terhadap pembatasan kendaraan angkutan barang dengan 3 sumbu atau lebih, percepatan respons dengan menempatkan petugas-petugas di daerah rawan kepadatan, serta percepatan distribusi informasi situasi lalu lintas kepada pengguna jalan dengan media komunikasi (Twitter dan JM CARe) dan penyampaian informasi kondisi lalu lintas melalui VMS dan VMS Mobile.
Guna membantu kelancaran arus lalu lintas, Jasa Marga mengimbau kepada pengguna jalan tol untuk selalu mematuhi rambu-rambu, berkendara dengan tertib, memastikan kendaraan dalam kondisi laik jalan, serta selalu memastikan kecukupan saldo dan melakukan top up uang elektronik sebelum memasuki tol. Untuk kenyamanan, Jasa Marga juga mengingatkan agar pengendara memastikan kecukupan BBM dan menyiapkan perbekalan yang cukup, serta memastikan estimasi waktu tempuh perjalanan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu