Pada Q1 2018, bisnis komponen grup PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) tercatat mengalami penurunan laba bersih sebesar 1% menjadi Rp146 miliar. PT Astra Otoparts Tbk mengungkap bahwa kondisi tersebut masih on the track.
Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk, Hamdani Dzulkarnaen Salim, menyatakan bahwa pihaknya sudah memprediksi hasil yang dicapai di Q1.
"Kami membuat master budget dan hasil Q1 masih di atas master budget. Jadi, kondisi Q1 2018 sebenarnya masih on the track karena kami sudah memprediksi faktor-faktornya," ungkap Hamdani dalam Workshop Wartawan Pasar Modal di Jakarta, Kamis (26/4/2018).
Menurut Hamdani, penurunan tersebut terutama disebabkan oleh naiknya harga empat material utama yang digunakan dalam proses produksi, yakni steel, alumunium, plastik, dan karet. Hampir empat material tersebut mengalami kenaikan harga secara signifikan.
Di tambah lagi, menurut Hamdani, di awal tahun ini, ada fluktuasi mata uang rupiah. Sebagian besar material itu diimpor. Atupun bila ada trading-nya di Indonesia, memang menggunakan mata uang rupiah, tapi dengan asumsi dolar tertentu.
"Padahal, kami sangat tergantung dengan fluktuasi mata uang ini. Itu yang menyebabkan kami mem-predict kondisi Q1 akan seperti itu," imbuh Hamdani.
Menurut Hamdani, khusus di tahun 2018, pihaknya lebih optimis menatap pasar karena ada prediksi pangsa pasar akan naik di atas 1,1%. Padahal, di beberapa tahun lalu, selalu 1,0% sekian. Apalagi, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), memprediksi bahwa pasar roda dua diharapkan ada di atas 6 juta pada tahun ini. Di tahun lalu, angka roda dua sekitar 5,8 juta. Bila di-break down, di?semester 1 sebesar 2,7 juta dan di semester 2 sebesar 3,1 juta.?
"Simply, di tahun ini, kami berharap bisa 3,1 juta. Dari dua hal tersebut, kami lebih optimis di tahun ini dibandingkan tahun lalu," ujar Hamdani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: