Banyak perempuan yang mengidolakan sosok RA Kartini dan menjadikannya sebagai inspirasi hidup. Namun, adapula perempuan yang memandang sosok ibu sebagai Kartini itu sendiri.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan sosok ibu di kehidupannya telah memberi kekuatan untuk membesarkan tiga orang anak sekaligus mengemban tugas mengabdi kepada negara. Perjuangan dan kegigihan sang ibu, katanya, terlihat saat kondisi keuangan keluarga menurun usai sang ayah, Soemarno tak lagi menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia. Saat itu, Rini masih duduk kelas lima bangku SD.
"Saat itu keluarga saya hidup pas-pasan. Padahal ayah saya mendapat tawaran mengajar di Belanda, tapi kita tidak punya uang untuk beli tiket ke sana. Pada akhirnya, ibu saya menyewakan rumah agar kami bisa berangkat ke Belanda," cerita Rini di De Tjolomadoe, Karanganyar, belum lama ini.
Dalam perjalanannya, Menteri Rini berhasil mengenyam pendidikan di luar negeri. Usai itu, dia sempat menduduki beberapa jabatan di perusahaan. Dia pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan Astra Internasional pada usia 31 tahun dan Direktur Utama di perusahaan yang sama saat usia 39 tahun.
"Saya mengawali karier dengan menjalani training di Citibank pada usia 24 tahun. Kemudian saya memilih belajar ilmu ekonomi karena ingin meneruskan ayah saya," cerita Rini.
Sepanjang kariernya, Rini mengaku telah membuktikan jika wanita mampu untuk lebih hebat dari laki-laki. Terkait karier, wanita kelahiran Maryland, Amerika Serikat, 9 Juni 1958 ini mengaku tidak pernah bercita-cita menjadi seorang menteri. Kini dia sukses menjabat sebagai menteri sebanyak dua kali, yaitu Menteri Perindustrian dan Perdagangan pada Kabinet Gotong Royong tahun 2001 hingga 2004. Saat pertama kali ditunjuk menjadi menteri, Rini masih berusia 42 tahun.
Kemudian ibu tiga anak ini mendapatkan amanah dari Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri BUMN sejak 2014 sampai saat ini. Rini mengaku dirinya merupakan Menteri BUMN terlama dibandingkan yang sebelumnya. Dalam kurun waktu 20 tahun, setidaknya sudah ada delapan menteri BUMN.
"Saat kecil saya punya cita-cita ingin jadi Insinyur. Aneh kan, perempuan kok malah ingin bangun-bangun gedung, pabrik, dan sebagainya. Padahal kan itu identik dengan pekerjaan laki-laki. Ini tidak terlepas dari orang tua yang tidak membatasi saya mau belajar dalam ilmu apa saja," tuturnya.
Kesuksesan yang diraih saat ini, kata Menteri Rini, karena dalam hidupnya dia selalu berorientasi kepada hasil yang maksimal dari setiap tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
"Jadi sebagai perempuan jangan pernah merasa beda atau lebih rendah dibandingkan laki-laki. Jangan itu dianggap sebagai hal yang menahan kita, justru jadikan itu kekuatan kita," pesannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: