PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) baru saja memutuskan untuk melakukan pemisahan unit usaha (spin off) yang menangani proyek-proyek Transit Oriented Development (TOD) dan hotel.
Direktur Keuangan Adhi Karya Entus Asnawi mengatakan bahwa pasca spin off PT Adhi Commuter Properti (ACP), Perseroan bakal mengantarnya untuk masuk ke pasar modal Indonesia melalui panawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).?
"Setelah spin off kita akan lakukan IPO. Tapi, kemungkinan tahun depan," ujarnya.?
Menurut Entus, keputusan IPO diambil karena ACP membutuhkan dana untuk melakukan pengembangan usahanya, terutama untuk pembangunan proyek TOD. Namun, hingga saat ini perseroan masih belum tahu berapa dana yang diincar.?
"IPO untuk Adhi Commuter Properti ini mungkin tahun depanlah yah. Saat ini kita masih siap-siapkan," jelasnya.?
Ia menuturkan bahwa untuk merealisasikan aksi tersebut Perseroan telah mengalihkan aset berupa tanah senilai Rp1,9 triliun ke ACP untuk pembangunan proyek TOD. Dengan begitu, nilai aset yang dimiliki ACP sebesar Rp1,9 triliun.
Tanah tersebut, lanjut Entus, memang telah disiapkan Perseroan untuk pengembangan TOD dengan luas 20-25 hektare (ha) di 4 stasiun yang berlokasi di Sentul, Ciracas, Bekasi Timur, dan Jaticempaka.
"Dalam perjalanannya nanti untuk pengembangan tentu manajemen ADHI akan menambahkan bila memang ekuitas untuk pengembangan dibutuhkan," imbuhnya.?
Ia menilai, dengan nilai aset Rp1,9 triliun maka ACP memiliki kapasitas untuk mencari utang modal kerja sebesar Rp50 triliun hingga Rp55 triliun. Dengan dana sebesar itu maka ACP diperkirakan bisa membangun TOD dan hotel di 12 stasiun LRT Jabodebek dari total 18 stasiun LRT.
"Jadi, 'kan modal membangun TOD di stasiun-stasiun itu ACP bisa saja mendapatkan dari pinjaman ataupun lainnya," ungkapnya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah