Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tata Kelola atau Korupsi Penyebab Bangunan Mangkrak?

        Tata Kelola atau Korupsi Penyebab Bangunan Mangkrak? Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan banyaknya bangunan yang mandeg atau mangkrak di perguruan tinggi terjadi karena persoalan tata kelola dan kurang baiknya perencanaan.

        "Mangkrak itu pasti karena tata kelola, karena kalau anda melakukan perencanaan yang baik maka seharusnya tidak mangkrak," ujar Sri Mulyani dalam diskusi publik peringatan Hardiknas di Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) di Jakarta, Senin (7/5/2018).

        Dia menambahkan bangunan mangkrak tersebut entah karena korupsi atau perencanaan atau kedua-duanya. Ia juga menegaskan bahwa korupsi merupakan musuh yang paling berbahaya.

        "Saya harus katakan bahwa korupsi adalah musuh yang paling berbahaya. Tetapi kadang kita tidur dengan musuh kita itu".

        Sri Mulyani menegaskan pihaknya akan membantu menyelesaikan secara perlahan. Kendati demikian, seharusnya dengan perencanaan yang baik, tidak akan ada lagi kasus-kasus serupa. Sri Mulyani mengungkapkan, konsistensi dan integritas memiliki andil besar untuk mencegah hal tersebut.

        "Bagaimanapun pendidikan tinggi adalah pabrik untuk menghasilkan SDM yang memiliki karakter, budi pekerti, dan intelektual. Saya harap komunitas pendidikan ini fokus untuk menjalankan tugasnya.

        Kementerian Keuangan sendiri memiliki komitmen untuk membangun sarana dalam mencerdaskan bangsa, menggunakan instrumen fiskal untuk meningkatkan inovasi, serta yang terakhir adalah kita semua harus terbuka jika ingin Indonesia maju," tandas Sri Mulyani.

        Oleh karena itu, dia meminta komunitas perguruan tinggi untuk membantu mengawasi penggunaan anggaran di sektor pendidikan, serta membantu memikirkan strategi bagaimana supaya pemerintah daerah merekrut guru yang benar-benar kompeten dan bagaimana anggaran di perguruan tinggi juga diawasi.

        Sri Mulyani juga menyinggung masalah manajemen di sekolah dan perguruan tinggi, yang mana banyak profesor ataupun doktor yang pintar bikin disertasi tetapi belum tentu bisa mengelola perguruan tinggi.

        "Mereka mungkin bisa menguji mahasiswa, tetapi dalam mengurusi perguruan tinggi belum tentu bisa," cetus dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: