Malaysia Segera Publikasikan Laporan Kecelakaan Pesawat MH370
Pemerintah baru Malaysia berjanji menyiarkan laporan tentang hilangnya pesawat Malaysia dengan nomor penerbangan MH370, yang sudah lama dinantikan, sementara usaha pencarian di bawah air berakhir pada Selasa.
Penerbangan MH370, yang membawa 239 orang, hilang dalam penerbangan dari Kualalumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014, menjadikannya salah satu misteri terbesar dalam penerbangan di dunia.
Pemerintahan Perdana Menteri Mahathir Mohammad mengatakan pekan lalu bahwa perusahaan eksplorasi dasar laut dari Amerika Serikat, Ocean Infinity, yang menjelajah Samudera India untuk menemukan pesawat itu sejak Januari, akan mengakhiri pencariannya pada Selasa.
Pemerintahan Najib Razak sebelumnya menjanjikan dana 70 juta dolar AS jika perusahaan berkedudukan di Texas tersebut menemukan pesawat itu dalam 90 hari.
Menteri Perhubungan Malaysia Anthony Loke mengatakan, laporan lengkap atas hilangnya MH370 akan dipublikasikan dalam waktu dekat, tetapi dia tak menyebut tanggalnya.
"Saya bisa jamin Anda bahwa laporan akhir dan lengkap akan dipublikasikan. Tak akan ada yang disembunyikan," kata dia Senin malam.
Ketika ditanya apakah laporan itu merujuk kepada unsur-unsur kontroversial dari kasus MH370, dia mengatakan, "Bagi saya, apa pun unsur yang ada di dalamnya, kami akan siarkan." Pada tahun lalu, pihak berwenang Australia mengatakan kapten MH370 telah menjelajahi sebuah rute di simulator di rumahnya enam pekan sebelum hilangnya, "mirip" dengan rute yang sesungguhnya diambil pesawat itu.
Peter Foley, yang memimpin usaha-usaha pencarian dari Biro Keselamatan Transportasi Australia, mengatakan dalam dengar pendapat di Senat Australia tentunya "masukan-masukan kendali" telah dibuat untuk menerbangkan pesawat, tetapi ia tak dapat mengatakan apakah salah seorang pilot melakukan hal begitu.
Penyelidik Malaysia mengatakan pada tahun 2015, mereka tak menemukan sesuatu yang mencurigakan dalam sejarah pribadi para pilot atau awak pesawat dari sisi medis dan keuangan.
Keputusan melibatkan Ocean Infinity diambil setelah Australia, Tiongkok dan Malaysia mengakhiri pencarian gagal senilai 159 juta dolar AS dan menjelajah kawasan seluas 120.000 km persegi di Samudera India pada tahun lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: