Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mentan Dorong Generasi Muda Dukung Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia

        Mentan Dorong Generasi Muda Dukung Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendorong generasi muda khususnya mahasiswa untuk membantu pemerintah membangkitkan dan mengembangkan sektor pertanian nasional di Tanah Air.

        "Ini saatnya pemuda bangkit mengembangkan pertanian bangsa," kata Andi Amran Sulaiman dalam acara "Peran Generasi Muda Mendukung Indonesia Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045" di Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (30/5/2018).

        Dalam acara yang dihadiri sekitar 221 mahasiswa dari berbagai universitas dari Indonesia bagian timur hingga barat itu, Mentan mengutarakan harapannya dapat menjalin komunikasi yang erat dengan mahasiswa, dengan dibantu humas Kementan.

        Dia mengharapkan, informasi yang diperoleh Kementan juga berasal dari mahasiswa dan bukan dari kalangan mafia pangan.

        Selain itu, Mentan juga mengemukakan telah ada program yang membuat ratusan ribu generasi muda untuk terjun ke pertanian.

        Amran menargetkan agar program tersebut dapat menjangkau hingga sebanyak satu juta generasi muda di wilayah NKRI.

        Sebelumnya, Anggota Komisi XI DPR RI Nur Chayati mengatakan, program asuransi pertanian yang dimiliki pemerintah diharapkan dapat memudahkan dan tidak memberikan beban persyaratan yang berat bagi kalangan petani di Nusantara.

        "Walaupun asuransi ini tergolong murah kalau dihitung, karena 80 persen ditanggung oleh pemerintah, tetapi masyarakat merasa susah ketika akan mengklaim asuransi ini," kata Nur Chayati.

        Menurut dia, masih ada sejumlah kendala teknis yang terjadi di lapangan yaitu terkait dengan beratnya persyaratan yang diterapkan pihak asuransi bagi petani yang ingin melakukan klaim.

        Untuk itu, politisi PKB itu meminta berbagai pihak terkait dapat mengecek ulang mengenai teknis pembayaran kerugian agar peserta program asuransi tidak dipersulit dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: