Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menteri Rini Akui Pernah Disuruh Fotocopy dan Bikin Kopi untuk Bos-Bos

        Menteri Rini Akui Pernah Disuruh Fotocopy dan Bikin Kopi untuk Bos-Bos Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri BUMN Rini Soemarno menjamin mahasiswa-mahasiswa yang mengikuti program magang bersertifikasi tidak sekedar melakukan pekerjaan seperti penggandaan dokumen (fotocopy) atau membuat kopi.

        "Seharusnya memang magang itu bukan untuk 'fotocopy'. Biarpun saya dulu pertama kali masuk Citibank kerjanya 'fotocopy' sama bikin kopi buat bos-bos. Ya sudahlah, masuknya begitu pertama kali sebagai 'trainee'. Makanya nanti harus ada sistem pengawasan," kata Rini saat diskusi di Auditorium Program Pendidikan Vokasi UI, Depok, Kamis (28/6/2018),

        Menurut dia, sistem pengawasan diharapkan dapat mendorong efektivitas program magang bersertifikat. Pasalnya, Rini menyebut tujuan program itu adalah untuk mendapatkan sumber daya manusia yang dibutuhkan.

        "Saya meyakini suatu program itu tidak efektif kalau tidak 'win win'. Yang memberikan vokasi harus 'win' yang ikut program juga 'win'. Karena itu kita sama-sama beri masukan kepada tim apa yang kurang di kita dan apa yang kurang di program vokasi," katanya.

        Rini juga mendorong mahasiswa yang ikut program magang untuk bisa berani mengkritisi dan memberi masukan terkait program yang diikutinya. Komunikasi antara peserta magang dan pemberi magang penting untuk masa depan dalam mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas.

        "Jadi tidak hanya ecek-ecek yang penting beres. Tidak begitu," ujarnya.

        Sementara itu Direktur Program Pendidikan Vokasi UI Sigit Pranowo Hadiwardoyo menyambut positif keseriusan Kementerian BUMN dalam program tersebut. Untuk program tersebut, pihaknya telah terlebih dahulu melakukan seleksi.

        "FHCI juga menjanjikan magangnya ditempatkan tidak sekedar menerima. Jadi diterima sekian orang karena ada yang kosong sekian," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: