Presiden Republik Indonesia Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap di Kecamatan Watangpulu, Kabupaten Sidrap, Provinsi Sulsel, Senin (2/7). PLTB ini berkapasitas 75 Mega Watt (MW).?
PLTB Sidrap I merupakan pembangkit bertenaga angin skala komersial pertama dan merupakan yang terbesar di Indonesia. Peresmian ini merupakan wujud komitmen pemerintah mewujudkan bauran energi primer Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025.
"Bahagia sekali sore hari ini saya secara langsung melihat pembangkit listrik tenaga bayu di Sidrap ini baling-nya muter semua. Artinya angin di sini lebih dari cukup. Saya merasa seperti di Belanda, seperti di Eropa, tapi kita di Sidrap. Dengan peresmian PLTB pertama di Kabupaten Sidrap ini, komitmen 23% di tahun 2025 akan dapat terwujud," ujar Presiden Jokowi, dalam siaran persnya, Senin (2/7/2018).
Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi sejumlah pejabat. Di antaranya yakni Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Sumarno, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir, Penjabat Gubernur Sulsel Soni Sumarsono, dan Bupati Sidrap Rusdi Masse.
Menurut Presiden Jokowi, pembangkit listrik dengan energi baru terbarukan di Indonesia akan terus dikembangkan. "Seperti yang kita lihat pada sore ini pembangkit listrik tenaga bayu atau angin, tidak hanya di Kabupaten Sidrap saja tetapi sudah dikerjakan dan selesai 80% di PLTB Kabupaten Jeneponto. Selain itu juga dikerjakan di Kabupaten Tanah Laut dan akan dimulai segera di PLTB di Jawa Barat Kabupaten Sukabumi," ungkapnya.
Jokowi optimis target bauran pembangkit EBT sebesar 23% pada tahun 2025 dapat tercapai, mengingat Indonesia juga memiliki potensi lain yang cukup besar seperti panas bumi, energi surya dan air. "Saya rasa kita memiliki potensi yang besar dalam hal pengembangan EBT. Untuk panas bumi kita memiliki potensi sebanyak 29.000 MW dan baru dikerjakan 2.000 (MW), lalu kita memiliki PLT Surya, PLTA yang saya kira potensinya juga sangat besar. Oleh sebab itu ke depan, berdasar target yang kita berikan yaitu 23% di tahun 2025 diharap bisa kita selesaikan," pungkas dia.?
Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan melaporkan penyelesaian pembangunan proyek PLTB Sidrap I dilakukan dalam waktu 2,5 tahun (Agustus 2015 s.d. Maret 2018). Sebanyak 30 kincir angin yang masing-masing menggerakkan turbin berkapasitas 2,5 MW ini telah beroperasi akhir Maret 2018 lalu. PLTB Sidrap I dapat mengaliri lebih dari 70.000 pelanggan listrik dengan daya 900 Volt Ampere (VA).
Bersama PLTB Sidrap I, Presiden Jokowi pada kesempatan ini juga meresmikan dua proyek infrastruktur ketenagalistrikan dan tiga groundbreaking proyek ketenagalistrikan di wilayah Sulawesi lainnya. Pembangkit yang diresmikan yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Punagaya di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulsel (Kapasitas 2x100 MW) dan PLTU Independent Power Producer (IPP) Jeneponto Ekspansi di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulsel (Kapasitas 2x135 MW).
Sementara Groundbreaking ketenagalistrikan meliputi PLTU Sulsel Barru 2 di Desa Lampoko, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, Provinsi Sulsel (Kapasitas 100 MW); Groundbreaking Pembangkit Listrik tenaga Mesin Gas (PLTMG) Luwuk di Desa Nonong, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai , Provinsi Sulteng (Kapasitas 40 MW); dan Groundbreaking PLTB Tolo, Jeneponto di Kampung LengkeLengkese Kecamatan Binamu, Kab. Jeneponto, Provinsi Sulsel (Kapasitas 72 MW).
Seluruh proyek-proyek infrastruktur ketenagalistrikan berkapasitas total 757 MW yang diresmikan dan memiliki nilai investasi sebesar US$1,17 Miliar serta menyerap tenaga kerja sebanyak 4.480 orang selama masa konstruksi hingga tahap operasi. Hal ini menunjukkan komitmen Pemerintah untuk terus bekerja guna memenuhi rasio elektrifikasi di Indonesia.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: