PLN Siap Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu 597 MW hingga 2030
PT PLN (Persero) terus meningkatkan bauran energi terbarukan dan akan mengembangkan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) sebesar 597 megawatt (MW) hingga 2030.
Executive Vice President Perencanaan dan Enjiniring EBT PLN, Cita Dewi mengatakan dalam mengembangkan EBT, akan menyesuaikan dengan kebutuhan sistem dan target Commercial Operation Date (COD) sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030.
“Energi angin memang menarik karena potensinya besar. Sekarang bagaimana kita bisa melakukan pengembangan dengan baik karena PLTB memerlukan data yang spesifik dalam pengembangannya,” ujar Cita dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (28/7/2022).
Baca Juga: Dorong Pembangunan IKN, PLN Siapkan Infrastruktur Kelistrikan Andal
Cita menjelaskan, PLN sebagai off-taker, perlu mendapatkan data pengukuran angin yang akurat sebelum melakukan pengembangan PLTB.
Menurutnya, PLTB harus disiapkan lebih detail, dengan mengutamakan transparansi kajian pengembangan. Selain soal kajian pengembangan, PLTB biasanya juga berada di lokasi dengan geografis yang menantang.
"Dari sisi lokasi, biasanya di daerah perbukitan yang infrastrukturnya terbatas. Ini salah satu tantangannya,” ujarnya.
Sehingga untuk pengembangan PLTB perlu dibarengi dengan integrasi pemerintah pusat dan daerah dalam hal penyiapan infrastruktur baru maupun peningkatan kualitas infrastruktur seperti dermaga, jembatan, dan jalan dalam mendukung akses logistik pada saat implementasi proyek.
Hingga 2021, kapasitas terpasang PLTB di Indonesia mencapai 131 MW atau 0,1 persen dari bauran energi. Adapun dalam RUPTL “hijau” 2021-2030, PLN merencanakan membangun PLTB sebesar 597 MW atau sekitar 2,8 persen porsi dari total proyek EBT.
Cita melanjutkan dalam mengembangkan PLTB, PLN juga melakukan perbandingan daya saing dengan penerapan di dunia yang semakin kompetitif dalam rangka mendapatkan persaingan wajar dan sehat.
Terkini, PLN telah menyepakati kerja sama pengembangan PLTB Banten dengan Badan Pembangunan Prancis (AFD) yang merupakan salah satu pilot project pembangunan PLTB pertama di Pulau Jawa.
Potensi angin yang bisa dikelola di wilayah ini mencapai 350 MW dengan rencana pembangunannya secara bertahap sesuai kebutuhan sistem.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti