Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Adira Finance Bakal Naikkan Suku Bunga Bertahap

        Adira Finance Bakal Naikkan Suku Bunga Bertahap Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Adira Dinamika MuIti Finance (Adira Finance) menyatakan akan merespons kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yakni BI 7-day reverse repo rate yang naik sebanyak 100 basis poin atau 1% menjadi sebesar 5,25%. Meski begitu, Adira Finance tidak akan menaikkan suku bunganya secara langsung.

        Direktur Utama Adira Finance, Hafid Hadeli, mengatakan, kenaikan suku bunga BI tidak serta-merta langsung diikuti oleh kenaikan suku bunga pembiayaan. Oleh sebab itu, dirinya akan terlebih dahulu melihat kondisi pasar khususnya suku bunga perbankan sendiri.

        "Kita lihat jatuh tempo masing-masing loan itu waktu jatuh tempo baru ada kenaikan, kita pelan-pelanlah. Kita lihat-lihat ya maksudnya belum bisa dibilang langsung instantly naikkan ya karena yang jatuh tempo enggak semua juga jadi pelan-pelan adjustment-nya," ujarnya di Jakarta, Kamis (5/7/2018).

        Ia meyakini meski suku bunga acuan sudah naik signifikan menjadi 5,25%, penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor khususnya untuk roda dua tidak akan menurun meski ada risiko kredit bermasalah. Namun, kenaikan suku bunga akan berdampak pada pembiayaan kendaraan roda empat.

        "Kalau motor itu enggak terlalu berpengaruh, misal naik 1% kurang lebih angsurannya jadi Ro6.000-Rp7.000 sebulan. Kalau mobil sedikit mungkin akan terpengaruh karena lebih sensitif terhadap suku bunga. Kalau mobil naik 1% maka bisa ratusan ribu naiknya dalam sebulan," ucapnya.

        Kenaikan suku bunga acuan BI, diperkirakan membuat biaya pendanaan atau cost of fund bakal ikut naik, baik untuk pinjaman dari perbankan maupun dari pasar modal. Pihaknya mengaku bahwa kondisi suku bunga BI yang sudah naik ini belum berpengaruh terhadap rencana bisnis perusahaan khususnya dari segi pembiayaan di 2018.

        "Belum, yang penting kita lihat target dari perusahaan otomotif karena yang lebih tahu mereka. Mereka tahu costumer-nya siapa, segmentasinya apa, penjualannya berapa. Kita akan sangat terpengaruh terhadap target penjualan dari ATPM maupun Gaikindo," tuturnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: