PT Pelabuhan Indonesia 1 Cabang Dumai, Riau, melakukan sejumlah pembenahan di Terminal Fery Penumpang untuk meningkatkan pelayanan makin optimal dan nyaman serta mengutamakan keselamatan.
General Manager PT Pelindo 1 Dumai Mardiofi di Dumai, Rabu, menyebutkan upaya pembenahan sudah dimulai dengan peningkatan bangunan terminal fery, dan pembagian atau zonasi ruangan untuk lalu lintas penumpang dan kinerja petugas.
"Upaya revitalisasi terminal fery penumpang sudah dibuat, dan kedepan akan dilakukan penataan perkantoran," kata Mardiofi.
Fasilitas pelayanan publik juga terus ditingkatkan di terminal penumpang laut Pelindo Dumai, seperti mesin pendingin ruangan, kursi ruang tunggu, area parkir, pintu elektronik, ruang bagi ibu dan bayi, VIP room dan lain sebagainya.
Upaya peningkatan unsur keselamatan, Pelindo I berencana membangun dua unit ponton di dermaga pelabuhan penumpang untuk menggantikan ponton saat ini berukuran tidak layak.
Diakui dia, kondisi ponton sekarang menjadi sorotan dan dikeluhkan pengelola kapal fery karena ukuran kecil dikuatirkan tidak mampu menampung jumlah penumpang turun naik kapal.
"Kondisi ponton ini selalu kami periksa dan sementara akan diterapkan sistem pemisahan antara penumpang dan barang agar tidak ada penumpukan diatas ponton," sebutnya.
Sistem pemisahan ini, lanjutnya, setiap penumpang kapal fery turun di dermaga harus langsung berjalan ke ruang tunggu terminal dan tidak boleh bertumpuk atau menunggu barang di ponton.
"Ponton hanya tempat lalu lintas, dan tidak boleh berkumpul orang, setiap penumpang harus langsung berjalan ke terminal, dan barang akan diturunkan oleh porter," ujarnya.
Mardiofi mengklaim saat ini masih progres sejumlah proyek peningkatan pelabuhan untuk pengguna jasa, di antaranya, pembangunan lapangan peti kemas 2,5 hektare, Jembatan Sungai Dumai dan perpanjangan Dermaga C.
BUMN kepelabuhanan ini diketahui juga telah melayani jasa penyewaan oil boom atau peralatan pencegahan pertama saat terjadi insiden tumpahan minyak di perairan bagi perusahaan beroperasi di kawasan.
Fasilitas oil boom akan dipasang ketika kapal sudah sandar di dermaga yang akan melakukan transfer minyak atau curah cair dari pabrik, untuk mengurung jika ada insiden tumpahan ke air.
Pelindo 1 Dumai menyiapkan peralatan pencegahan pertama insiden tumpahan minyak atau oil boom ini sepanjang 2.500 meter, dan memasang tarif resmi sesuai ketentuan, yaitu Rp4.000 per ton.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: