PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) melakukan pengambilan 5% saham PT Digital Marketing Solution (DMS). MCAS mengaku transaksi tersebut bukan merupakan bagian dari rencana penggunaan dana hasil penawaran perdana saham (Initial Public Offering atau IPO).
"Penyertaan atas investasi di DMS bukan merupakan bagian dari rencana penggunaan dana hasil penawaran perdana saham perseroan," kata Direktur PT M Cash Integrasi Tbk, Rachel Stephanie Marsaulina S dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (2/8/2018).
Sekadar informasi, MCAS mencatatkan sahamnya secara perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1 November 2017. Dari IPO tersebut, MCAS meraup dana bersih sebesar Rp291,1 miliar.
Hingga 30 Juni 2018, M Cash telah menyerap dana hasil IPO itu sebesar Rp206,1 miliar. Sebesar Rp172,6 miliar digunakan untuk peningkatan modal kerja, sedangkan Ro33,5 miliar digunakan untuk peningkatan teknologi komunikasi informasi.
Adapun pembelian saham DMS yang dilakukan pada 25 Juli lalu itu tidak menggunakan dana dari IPO, melainkan dari kas internal perseroan. Nilai transaksi penyertaan saham di DMS mencapai Rp1,64 miliar.
"Dapat kami informasikan bahwa transaksi yang dilakukan oleh perseroan adalah bukan merupakan transaksi jual beli saham, melainkan transaksi pengambilan (subscription) atas saham baru yang diterbitkan DMS," ujar Rachel menambahkan.
Terkait transaksi tersebut, MCAS menjelaskan bahwa terdapat hubungan afiliasi antara perseroan dengan DMS dimana Marwan Suharlie menjabat sebagai direktur di perseroan dan DMS.
Investasi MCAS pada DMS diklaim sebagai strategi MCAS dalam memperluas jaringan distribusi digitalnya di Indonesia. MCAS akan memanfaatkan teknologi digital berbasis cloud serta keberadaan jaringan iklan yang luas milik DMS.
Pada paruh pertama 2018, MCAS yang merupakan anak usaha dari PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) sukses meraup pendapatan sebesar Rp1,839,9 triliun, naik 287,5% dibandingkan periode sama tahun lalu sebelumnya sebesar Rp474,9 miliar.
Laba bersih yang diraih MCAS sepanjang semester pertama juga melonjak menjadi Rp50,8 miliar, naik dari Rp3,8 miliar dibandingkan semester pertama tahun lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Thomas Rizal
Editor: Thomas Rizal
Tag Terkait: