Perkuat Basis Distribusi Pulsa di 3 Pulau, MKNT Catatkan Penjualan Bersih Rp2,88 Triliun
Perusahaan telekomunikasi berbasis digital PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) mengeluarkan laporan keuangan interim kuartal kedua (Q2) 2018 pada Senin (6/8/2010) di Jakarta. Terdapat beberapa capaian yang dicatatkan perusahaan yang bergerak di bisnis distribusi pulsa untuk klaster Sumatera, Jawa, dan Bali tersebut.
Salah satunya, pergerakan penjualan bersih yang mencapai Rp2,88 triliun. Jumlah ini naik dibanding tahun sebelumnya (yoy) yang tercatat sebesar Rp2,85 triliun. Kenaikan ini merupakan dampak dari upaya Perseroan yang mendorong ekspansi ke daerah, sehingga beban operasional sedikit terdampak, namun mendongkrak angka penjualan pulsa.
Sebagai tambahan, kenaikan penjualan bersih MKNT ini mayoritas berasal dari kenaikan penjualan pulsa isi ulang yang meningkat Rp141 miliar dibandingkan penjualan periode yang sama tahun lalu.
Secara umum, kondisi keuangan Perseroan tetap tumbuh dan terus berkembang dilihat dari total aset MKNT yang mencapai angka Rp1,1 triliun atau naik sebesar 13,8% dibanding total aset MKNT per 31 Desember 2017 yang tercatat Rp968,1 miliar.
Menurut Direktur Utama MKNT Jefri Junaedi, masih banyak kota di daerah yang belum sepenuhnya dijangkau oleh layanan MKNT.
"Sampai Juli 2018, kami memiliki setidaknya 175 ribu retailer yang melayani 79 outlet Telkomsel distribusi yang tersebar di 16 kluster di Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera. Jumlah ini belum termasuk gerai-gerai utama seperti GraPari dan cabang Authorized Dealer di daerah. Kami terus mengupayakan aset-aset MKNT di daerah bisa tumbuh sebaik mungkin untuk membantu optimalisasi distribusi produk telekomunikasi yang selalu ramai permintaannya," tutur Jefri.
Sampai saat ini, MKNT menyalurkan produknya pada 74 kantor cabang dengan total 31 unit GraPari dan 43 mobile gallery di Indonesia. Jumlah ini diyakini Perseroan merupakan salah satu keunggulan jaringan MKNT di daerah.
"Keberadaan kantor-kantor cabang di daerah ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk terus memberikan layanan yang berkualitas bagi konsumen MKNT, khususnya di daerah," tambah Jefri.
Berdasarkan segmen bisnisnya, penjualan MKNT sampai saat ini masih ditopang oleh pulsa isi ulang yang berkontribusi pada laba bersih lebih dari 95%. Guna menjaga kepercayaan kepada konsumen dan para stakeholders-nya, manajemen internal mulai mengadopsi ekosistem digital yang diyakini dapat mengukur secara tepat serapan produk di setiap kluster.
"Hal ini berguna bagi kami untuk mengalokasikan produk-produk kepada retailer dengan jumlah yang tepat sasaran. Transisi menuju ekosistem digital di internal perusahaan kami yakini bisa mendorong proses distribusi yang lebih fokus dan efisien untuk pasar," tutup Jefri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: