PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni?melakukan inovasi untuk meningkatkan transparansi dalam bisnis dengan memperkenalkan Sistem Informasi Pengadaan?dan Rantai Pasok Pelni (Siparsel), sistem pengadaan barang dan jasa secara online dan real time yang merupakan sistem aplikasi Oracle EBS SCM. Implementasi Siparsel merupakan bagian dari transformasi bisnis Pelni yang memasuki tahap implementasi.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Ridwan Mandaliko mengatakan, pengadaan barang dan jasa merupakan bagian penting di Pelni, karena itu manajemen melakukan perubahan pelayanan secara drastis.
"Sistem informasinya dibuat online dan tidak perlu tatap muka untuk sekadar meminta informasi pengadaan barang dan jasa. Sangat praktis bagi mitra kerja dan juga untuk Pelni," terangnya, Kamis (30/8/2018).
Siparsel merupakan salah satu aplikasi Oracle yang diterapkan di Pelni untuk mengelola proses pengadaan dan inventori secara best practice.
"Penerapan TI di Pelni dilakukan terus menerus. Saat ini, implementasi aplikasi Oracle untuk menunjang di beberapa bidang bisnis perusahaan, seperti keuangan, pengadaan, dan inventori. Sebelum Siparsel, Pelni sudah mengimplementasikan aplikasi Oracle EBS Finance secara best practice," lanjut Ridwan.
Siparsel memiliki beberapa keunggulan, di antaranya informasi yang disampaikan lebih akurat, sehingga penyedia barang dan jasa lebih mudah mendapatkan informasi dan data-data spesifikasi barang atau jasa yang dibutuhkan Pelni.
Hal itu sangat membantu para mitra menyediakan barang dan jasa lebih cepat dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Siparsel memuat laporan yang tersandarisasi, kode barang lebih teratur dan seragam, kemudahan proses persetujuan, persediaan barang lebih terkendali, bujet lebih terkontrol, proses pengadaan lebih terukur, first expired first out untuk pemakaian barang, serta integrasi proses pengelolaan inventori di kapal dengan kantor pusat.
"Integrasi antara kapal dan kantor pusat dimungkinan karena di kapal-kapal Pelni sudah tersedia jaringan internet dan telekomunikasi," pungkas Ridwan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: