Indonesia dan Jepang sepakat untuk kembali mempercepat penyelesaian General Review Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA).
Kelanjutan perundingan dilaksanakan melalui pertemuan Komite Bersama IJEPA ke-9 yang dilaksanakan pada tanggal 26?28 September 2018 di Medan, Sumatra Utara.
"Perundingan ini merupakan tindak lanjut hasil Pertemuan Komite Bersama (Joint Committee Meeting/JCM) ke-8 di Tokyo pada 8-10 Agustus 2018," ujar Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan (Dirjen PPI) Iman Pambagyo.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Dirjen PPI, sementara Delegasi Jepang dipimpin oleh Deputi Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Jepang Keiya Iida. General Review IJEPA dibagi dalam beberapa sub komite yang meliputi sub komite perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, ketentuan asal barang, tenaga kerja, serta kerja sama dan pengadaan barang/jasa pemerintah.
Menurut Iman, pembahasan di masing-masing sub komite berkembang cukup maju. Indonesia dan Jepang merundingkan kerja sama yang saling menguntungkan, khususnya untuk sektor industri manufaktur, tenaga kesehatan, rantai suplai, serta pengolahan pangan produk pertanian dan perikanan.
"Indonesia juga sedang memperjuangkan penurunan tarif untuk produk potensial Indonesia di sektor perikanan, pertanian, industri, dan kehutanan," tandasnya.
Pada sub komite perdagangan barang, lanjut Iman, kedua negara telah melakukan pertukaran peningkatan penawaran yang cukup signifikan. Selama JCM ke-9, kedua negara diharapkan dapat menyepakati kesepakatan paket akhir yang saling menguntungkan, menyelesaikan usulan penyempurnaan perjanjian, dan membahas konsep Joint Report dari Komite Bersama General Review IJEPA yang akan menjadi hasil perundingan tersebut.
Sedangkan untuk menyelesaikan isu yang tertunda, kedua negara sepakat untuk melaksanakan Pertemuan Intersesi dari Komite Bersama pada Oktober dan November 2018 serta Pertemuan Komite Bersama ke-10 pada November 2018 di Jepang.
"Target penyelesaian sudah di depan mata, yaitu akhir tahun ini. Hal ini akan menjadi tonggak penting hubungan bilateral kedua negara dalam rangka memperingati 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang di tahun 2018," kata Iman.
Sementara itu, sebelum perundingan delegasi Indonesia mengundang delegasi Jepang untuk melakukan kunjungan belajar ke Politeknik Negeri Pariwisata Medan. Kegiatan ini berhubungan erat dengan rencana kerja sama di bidang pergerakan tenaga kerja perseorangan (Movement of Natural Persons/MNP) yang mengupayakan akses tenaga kerja Indonesia ke Jepang di sektor pariwisata.
?Melalui kunjungan ini, kami berharap Jepang dapat melihat perkembangan sekolah pariwisata di Indonesia yang tumbuh positif. Dengan demikian, hal ini dapat mendorong kelancaran rencana kerja sama di bidang pergerakan tenaga kerja perseorangan dalam kerangka IJEPA,? tambah Iman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh