Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma?ruf Amin, meminta pihak kepolisian mengusut motif kebohongan besar yang dilakukan Ratna Sarumpaet.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma?ruf Amin, Arsul Sani, mengatakan pihak kepolisian dapat melihat unsur pidana lebih jauh, dari apa yang dipersangkakan saat ini.
Pasalnya, berita hoaks yang diungkapkan Ratna ke publik terindikasi bagian dari strategi politik propaganda yang disebut firehose of the falsehood.
?Teknik propaganda ini berciri khas melakukan kebohongan-kebohongan nyata (obvious lies) guna membangun ketakutan publik dengan tujuan mendapatkan keuntungan posisi politik sekaligus menjatuhkan posisi politik lawannya yang dilakukan lebih dari satu kali atau secara terus-menerus (repetitive action),? ujarnya di Jakarta, Jumat (5/10/2018).
Menurutnya, indikasi penerapan strategi politik propaganda ala Rusia ini sudah terlihat. Dimana sebelumnya dikembangkan berita bahwa mobil pribadi Neno Warisman dibakar oleh seseorang, namun setelah diselidiki nyatanya karena korsleting listrik.
?Selain ciri berusaha menimbulkan ketakutan pada publik, teknik propaganda ini juga disertai dengan teknik ''playing victim'' yakni menimbulkan kesan pada publik bahwa pelaku pembohongan tersebut adalah korban yang teraniaya oleh satu pihak yang diasosiasikan dengan kelompok penguasa,? jelasnya.
Tidak hanya itu, bahwa teknik propaganda tersebut merupakan salah satu sumber pengembangan hoaks dan ujaran kebencian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
Tag Terkait: