Balai Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan menyebut, masih membutuhkan tiga radar cuaca untuk memantau kondisi cuaca, iklim, dan kegempaan.
"Tapi idealnya itu, kami melihat radar perlu ditambah sekitar pengunungan Bukit Barisan di Barat dan Timur, dan Danau Toba," ucap Kepala BBMKG Wilayah I Medan Edison Kurniawan di Banda Aceh, Rabu.
Hal itu diungkapkan Edison usai menjadi salah satu pemateri di seminar internasional pengurangan resiko bencana dilaksanakan Pusat Riset Tsunami dan Mitigasi Bencana (TDMRC) Universitas Syiah Kuala.
Ia mencontohkan, seperti pencarian korban tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun beberapa bulan lalu oleh tim SAR gabungan di dasar Danau Toba di Sumatera Utara, sempat terhalang akibat cuaca buruk. Pihaknya sudah melakukan perhitungan, termasuk radar cuaca yang menggunakan teknologi terbaru tersebut akan ditempatkan di lokasi mana nantinya.
"Salah satunya di sekitar Danau Toba. Meski saat ini kami sudah melakukan lompatan, salah satunya memasang alat 'automatic weather stasition' di Pelabuhan Tigaras," sebut dia.
Dewasa ini BBMKG Wilayah I Medan meliputi lima provinsi di Sumatera memiliki total enam unit radar cuaca terpasang, yakni di Sumatera Utara dua unit yang tersebar di Medan dan Nias.
Lalu empat provinsi lagi meliputi di Aceh, Riau, Kepulauan Riau, dan Sumatera Barat masing-masing terpasang satu unit radar cuaca.
BMKG dewasa ini telah meluncurkan radar cuaca di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Radar cuaca Sintang ini merupakan ke-41 dari total 60 radar cuaca yang diperlukan di wilayah Indonesia.
"Tapi kami, belum bisa memastikan. Mungkin teman dari pusat lebih mengetahui berapa radar yang dibutuhkan di (BBMKG) Wilayah I Medan," tegas Edison.
Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan saat ini terus mendorong upaya memperbaharui peralatan, seperti radar cuaca dan sistem peringatan dini terkait gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
"Jadi kita yang penting 'contingency' kita ada dan memperbaiki BMKG kita. Tadi kita sepakati bahwa alat-alat dari BMKG harus diperbarui," kata Luhut
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat