Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jawab Tantangan Global, Peran Keuangan Syariah Makin Dibutuhkan

        Jawab Tantangan Global, Peran Keuangan Syariah Makin Dibutuhkan Kredit Foto: Antara/Wisnu Widiantoro
        Warta Ekonomi, Nusa Dua -

        Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati (Menkeu), menilai peran keuangan syariah makin dibutuhkan dalam menjawab tantangan global yang terjadi saat ini.

        Di Indonesia, instrumen keuangan Islam sudah menjadi bagian penting dari pembangunan nasional. Menkeu menambahkan bahwa surat berharga syariah negara retail atau sukuk misalnya, saat ini menjadi instrumen terpenting pemerintah.

        ?Untuk menjawab tantangan global, industri keuangan syariah/ Islam menawarkan peluang besar dalam mencapai sasaran pembangunan berkelanjutan. Hal ini tentu relevan dengan program yang tiga tahun lalu dicanangkan Bank Dunia, yakni Sustainable Development Goals atau SDGs," kata Menkeu dalam seminar Mainstreaming Islamic Finance into Global Initiatives di Nusa Dua, Bali, Minggu (14/10/2018). Seminar ini merupakan bagian dari rangkaian acara Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018.

        Lebih jauh Sri Mulyani mengatakan, Indonesia tidak hanya fokus pada pengembangan industri keuangan Islam yang bersifat komersial, tapi juga pada keuangan Islam yang bersifat sosial.

        ?Ini adalah instrumen efektif untuk mengurangi kemiskian dan mengatasi ketidaksetaraan, dengan cara memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, memberdayakan masyarakat berpendapatan rendah, dan tentu membuka akses pada dunia bisnis," lanjut Menkeu.

        Karena itu, Indonesia melalui Bank Indonesia yang bekerjasama dengan Islamic Development Bank (IDB) tengah mengembangkan Zakat Core Principles dan Waqf Core Principles.

        ?Integrasi antara sukuk dan wakaf adalah inovasi yang menarik dalam keuangan Islam? ujar Menkeu.

        Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan bahwa perlu upaya untuk mengoptimalkan keuangan Islamic social finance untuk mencapai pertumbuhan yang inklusif. Prinsip keuangan Islam sangat cocok dalam aktivitas SDGs dan inklusi keuangan, serta pengembangan usaha kecil dan menengah.

        ?Kami di BI bersama IDB, Baznas, telah membuat zakat core initiative pada bulan Mei 2016. Ini perlu regulasi yang terintegrasi. Inisiatifnya dikenalkan di seluruh dunia, termasuk Indonesia? ujar Gubernur BI.

        Dalam High Level Discussion ini, tampil pula Wakil Presiden IDB, Mohammed Nouri Jouini yang menekankan pentingnya upaya pengembangan keuangan Islam secara global.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Kumairoh

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: