Dalam menjalankan bisnis, pengusaha tak melulu mengalami jalan yang mulu. Tentu, di tengah perjalanannya akan ada batu kerikil dan batu-batu besar berbentuk masalah yang harus dihadapi. Namun, sebagai seorang pengusaha, masalah dan hambatan harus tetap dilalui untuk terus menjalankan bisnis yang diemban.
Salah satu hambatan yang harus dihadapi oleh seorang pengusaha adalah niat untuk memulai bisnis. Ketua Umum Asosiasi Laundry Indonesia (ASLI), Apik Primadya, mengatakan hal tersebut berdasarkan pengalaman pribadinya. Ia mengaku, dirinya merupakan karyawan di sebuah perusahaan swasa sebelum menjadi wirausahawan.
?Biasanya masalah ada di mental dan keberanian dalam memulai usaha. Saya sendiri, untuk memulai saja sempat ragu. Sempat bertanya juga, berhasil tidak ya? Kalau sudah begitu yang ada nanti usahanya maju mundur," ujar Apik saat ditemui Warta Ekonomi dalam acara Indonesia CSR Exhibition di Jakarta, Jumat (26/10/2018).
Selain niat, Wakil Direktur Komunitas Tangan di Atas Yeti Mintarsih Riyadi menambahkan, masalah serupa yang sering menjadi penghambat dalam usaha adalah semangat dalam menjalankan usaha. Ia juga mengaku kalau terkadang semangatnya dalam menjalankan usaha bersifat fluktuatif. Lalu, bagaimana caranya memperbaiki semangat itu?
?Karyawan kan kalau mau mengeluh atau meminta saran bisa ke rekan kerjanya. Sementara kalau kita buka usaha, minta saran dan mengeluhnya ke siapa? Saya sendiri mengatasinya dengan ikut komunitas. Kalau kita ikut komunitas bisa mengangkat semangat yang naik turun. Jadi bisa menjaga semangat kita dalam berbisnis,? papar Yeti.
Masalah lainnya diungkapkan oleh Founder & Consultant Cultivate Brand, Anke Dwi Saputra. Menurutnya, hambatan dalam berbisnis terletak pada pengetahuan, keterampilan, serta sikap dan pola pikir. Utamanya, dalam bisnis berbentuk UMKM.
"Umumnya membuka UMKM bukan cita cita, melainkan hanya kebetulan atau kondisi terdesak ekonomi. Dari mental terdesak itu anda bisa membuka usaha. Pengusaha harus ditata dari sisi pengeahuan, kemampuan, dan pola pikir. Kemudian perluas juga jaringan bisnisnya,? jelas Anke.
Tambahan lain dari Apik, untuk menghadapi hambatan dan masalah dalam berbisnis, pengusaha harus fokus pada pengembangan bisnis. Jangan hanya fokus pada produksi.
?Kalu bisnis sudah jalan, kita kadang gak fokus. Kita biasanya terlalu fokus ke produksi, jadi lupa mengembangkan bisnis. Padahal tujuan kita berbisnis itu untuk berkembang,? kata Apik lagi.
Ia pun juga membahas perihal modal. Menurutnya, masalah modal dapat diatasi dengan meminjam dari pihak keluarga, tetapi harus bersikap profesional dalam proses pembayaran utangnya. Bisa juga dengan meminjam dari bank atau mengajukan permohonan dana ke pemerintah, seperti Kemenpora.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: