Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mendag Siapkan Langkah-langkah Hadapi Tarif CPO dengan India

        Mendag Siapkan Langkah-langkah Hadapi Tarif CPO dengan India Kredit Foto: Arif Hatta
        Warta Ekonomi, Nusa Dua, Bali -

        Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menargetkan ekspor kelapa sawit tumbuh sebesar 7% pada 2018. Sampai dengan September 2018, pertumbuhan ekspor masih sebesar 4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

        Di tengah gempuran harga yang turun, kampanye negatif, kampanye pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), kelapa sawit asal Indonesia harus terus melakukan langkah-langkah ekspansi.?

        "India menjadi target untuk meningkatkan ekspor sawit Indonesia," kata Ketua Umum Gapki, Joko Supriyono saat acara Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2018 di Nusa Dua, Bali, Kamis (1/11/2018).

        Terkait dengan penurunan tarif yang akan dilakukan India kepada sawit Malaysia, Kementerian Perdagangan sudah merespons hal tersebut. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, hubungan Indonesia dengan India baik-baik saja.?

        "Kami minta untuk melakukan perjanjian bilateral. Untuk lebih lanjut akan dibicarakan saat Asian Meeting yang dilakukan di Singapura pada November," kata Enggar.

        Ia mengungkapkan, akan ada tarif yang sama seperti yang diterapkan untuk Malaysia. Hanya saja, bedanya Malaysia sudah?melakukan penandatanganan, sedangkan dengan India belum.?

        Namun, Kemendag sudah menyiapkan langkah-langkah agar tarif tersebut sama. Gampangnya, Indonesia harus?melakukan trade off dengan India. Ia mengaku, mengetahui kebutuhan India karena sudah berhubungan dengan?negara itu sejak lama.

        India, pada intinya ingin kepentingan dagangnya diakomodasi Indonesia. Untuk mencapai hal ini, Pemerintah Indonesia harus bisa memberi konsesi kepada India. Bisa saja?Indonesia mengimpor beras dari India, mengingat Bulog sudah mengisyaratkan kekurangan beras untuk konsumsi dalam negeri dalam waktu dekat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Arif Hatta
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: