Presiden Joko Widodo mengaku tren dunia medsos tak dapat dijadikan jaminan untuk mendapatkan simpati rakyat. Komunikasi yang paling efektif, kata Jokowi tetap dilakukan dengan cara menyapa rakyat langsung.
"Kita tahu banyak masyarakat yang tak terjangkau oleh TV, Instagram, Twitter dan banyak masyarakat yang tidak percaya dengan media-media seperti ini. Glamornya, riuhnya di media sosial tidak menjamin dapat kepercayaan dari rakyat," kata Jokowi saat membuka pembekalan bagi calon anggota legislatif Partai Hanura di kawasan Ancol Jakarta Utara, Rabu malam (7/11/2018).
Jokowi juga meminta para caleg tidak silau dengan hasil survei dan berita-berita karena rakyat ada yang menggunakan media sosial dan ada juga yang tidak.?Menurut dia, cara berkomunikasi dengan rakyat merupakan hal yang penting.
"Sekarang enggak zamannya bermain di medsos dan televisi. Itu penting tapi yang paling penting bisa 'door to door', komunikasi tatap muka itu penting sekali," katanya.
Dia pun minta para caleg Hanura menyampaikan apa yang telah dilakukan pemerintah seperti penyediaan kartu Indonesia sehat, KIP, PKH yang langsung bersentuhan dengan individu-individu.
"Juga pembagian sertifikat tanah tahun 2017 sudah 5 juta lebih, tahun ini minimal 7 juta dan tahun depan 9 juta. Kalau kita bisa jelaskan seperti itu rakyat akan tahu kemudian memberikan dukungan kepada yang kita kerjakan dan akan kita lakukan," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat