Saat berpidato di acara peresmian Universitas Muhammadiyah Lamongan, Jawa Timur, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meminta seluruh masyarakat Indonesia agar tidak terpecah belah menghadapi Pemilu Serentak 2019 mendatang.
Jokowi mengatakan, masyarakat harus dapat memahami banyak isu-isu yang sengaja dipanaskan jelang Pemilu Serentak 2019. Sehingga tak mudah terpengaruh oleh isu yang sengaja digoreng tersebut.
"Sedih juga kita kalau sudah masuk ke tahun-tahun politik apa pun digoreng. Harga sembako digoreng. Saya pribadi saja, Presiden Jokowi itu PKI. Coba dilihat di medsos. PKI itu dibubarkan tahun 65-66, saya lahir tahun 61. Umur saya berarti baru 4 tahun," ujarnya di Lamongan, Senin (19/11/2018).
"Enggak ada PKI balita. Enggak ada. Tapi survey kita 6% mempercayai itu. 6% itu gede, 9 juta orang percaya masalah itu. Astaghfirullah," tambahnya.
Menurutnya, pemilihan bupati, wali kota, gubernur, bahkan presiden berlangsung lima tahun sekali. Untuk itu, Jokowi meminta agar masyarakat tidak menyia-nyiakan momen ini dan tetap menjaga persatuan serta kesatuan bangsa.
"Jangan sampai kita terpengaruh oleh propaganda politikus-politikus kita yang pintar-pintar. Kita menjadi berubah dalam silaturahim dengan saudara-saudara kita," katanya.
Agar isu harga sembako tak semakin panas, Jokowi mengaku selalu mengecek harga-harga sembako di pasar. Hal ini dilakukan untuk memaparkan fakta soal harga sembako kepada masyarakat.
"Biasa, kalau ke pasar itu yang paling penting ngecek harga-harga. Tadi saya melihat yang turun itu waktu saya ke Pasar Bogor, cabai masih di atas Rp30 ribu," imbuhnya.
"Sebetulnya juga jangan terlalu tinggi dan terlalu rendah. Kalau rendah itu petani yang kasihan, kalau terlalu tinggi masyarakat yang kasihan," lanjutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
Tag Terkait: