Konstruksi Indonesia (KI) 2018 yang diadakan berdampingan dengan Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2018 dan Intertraffic Indonesia 2018 sukses membukukan 13,126 pengunjung acara. Ajang konstruksi terbesar dan terlengkap ini diadakan selama 3 hari, dari tanggal 31 Oktober?2 November 2018, di Jakarta International Expo, Kemayoran.
Nino Gruettke, CEO of Tarsus Asia mengatakan, konstruksi Indonesia 2018 merupakan satu-satunya ajang konstruksi di Indonesia yang sejalan dengan visi pemerintahan untuk masa depan industri konstruksi. Sebagai penyelenggara acara ini, Tarsus Indonesia merasa sangat terhormat untuk dapat dipercayai oleh pemerintah untuk menghadirkan acara yang dapat memajukan sektor dan industri konstruksi di Indonesia.
"Kami sangat berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah mendukung kami dengan meresmikan acara ini, serta Kementerian PUPR dan LPJKN yang telah membantu kami sejak awal acara ini direncanakan," ujar Nino dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (21/11/2018).
Pembukaan Acara
Dalam sesi sambutan pembukanya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan, pembangunan infrastruktur dilakukan tidak hanya untuk mendukung kemajuan ekonomi di berbagai wilayah, namun juga hal tersebut untuk menyatukan seluruh Indonesia.
Dalam pembukaan acara, Jokowi juga mengapresiasi program sertifikasi oleh Kementerian PUPR dan LPJKN. Total ada 10.000 sertifikasi yang dibagikan kepada pekerja konstruksi terlatih dan terampil.
?Setiap pekerja harus punya sertifikasi. Saya akan bilang ke Kementerian PUPR bahwa tahun depan jumlahnya harus 10 kali lipat?, tambah Jokowi.
Terakhir, Jokowi berterima kasih kepada para pekerja konstruksi yang hadir.
?Terima kasih atas segala kerja keras bapak dan ibu semuanya. Tanpa bapak dan ibu semua, pembangunan infrastruktur masif ini tidak akan berjalan.?
Statistik Konstruksi Indonesia 2018
Selain sukses menarik perhatian 13,126 pengunjung, KI 2018 juga sukses menghadirkan konferensi dan workshop gratis selama 3 hari ajang berlangsung dengan partisipan sebanyak 1,986 peserta workshop dan 499 peserta konferensi. Fokus utama program ini adalah sosialisasi pentingnya prinsip K3 konstruksi guna mengurangi kecelakaan konstruksi dan menciptakan pekerjaan konstruksi yang aman.
Syarif Burhanuddin, Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia juga berpartisipasi dalam salah satu fitur acara KI 2018 lainnya, yaitu pertemuan bilateral dengan Lembaga Pengembangan Industri Konstruksi Malaysia, Kedutaan Besar Australia, Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT), Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia, Kedutaan Besar India, KADIN India (ICC), Kedutaan Besar China, serta asosiasi dan perusahaan China lainnya.
"Melalui pertemuan bilateral ini, Kementerian PUPR menyoroti peluang industri konstruksi Indonesia yang terbuka lebar untuk sektor swasta dan investor asing," ujarnya.
KI 2018 lebih lanjut mendorong pertemuan bisnis di ajang ini melalui Global Meeting Program (GMP). Program ini menghubungkan para peserta pameran dengan ribuan calon pembeli pada saat sebelum acara berlangsung. Sebanyak 326 pertemuan bisnis terealisasi dari 1,356 pengguna GMP aktif selama acara berlangsung.
William Owen, Portfolio Director of Konstruksi Indonesia 2018 menutup, peran sektor swasta dalam membangun industri infrastruktur dan konstruksi di Indonesia sangat penting seperti yang sebelumnya telah dikatakan oleh pemerintah.
"Dengan membawa acara ini, kami mengundang para stakeholders untuk turut serta dalam mendukung pemerintah membangun industri konstruksi di Indonesia," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: