Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Meski Pasar Sedang Tak Bagus, IPO DIVA Oversubscribed 6 Kali

        Meski Pasar Sedang Tak Bagus, IPO DIVA Oversubscribed 6 Kali Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) saat ini tengah dalam proses penawaran umum perdana saham (intial public offering/IPO). Dalam aksi ini perseroan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 6 kalli.

        "Kita sudah oversubscribed 6 kali, kalau exactly-nya itu 5,6 kali," ucap Direktur PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk, Stanley Tjiandra, di sela acara penawaran umum perdana saham DIVA, di Jakarta, Rabu (21/11/2018).

        Keputusan perseroan untuk menggelar IPO memang terbilang cukup berani disaat kondisi? pasar yang sedang berfluktuasi. Direktur Utama PT Kresna Sekuritas Tbk (KREN), Octavianus Budiyanto selaku penjamin pelaksana emisi efek mengungkapkan jika sekarang ini minat investor mengalami pergeseran dari yang tadinya ke perusahaan oil and gas, menjadi ke perusahaan berbasis teknologi digital.

        "Memang sekarang ini kondisi market sedang dalam tren turun, tetapi kami yakin dan sudah terbukti saham DIVA banyak peminat," jelasnya, dalam kesempatan yang sama.

        Sementara itu, Direktur PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS), Suryandy Jahja mengatakan bahwa dalam proses IPO anak usaha MCash ini ada beberapa pembeli siaga. Ia menyebut bahwa pembeli siaga saham DIVA seperti Nikko Asset Management Singapura, Qilin Asset? Management Singapura, Sinarmas Asset Management.

        "Encore cukup besar ada 15-16, mereka cukup merata kita bagi. Lokal juga cukup banyak. Ada satu yang sangat besar dari Singapura, kemudian ada Korean konsorsium," terangnya.

        Sekedar informasi saja, PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) berencana untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada bulan November 2018. Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 214.285.700 lembar saham baru, atau setara dengan 30% dari modal disetor Perseroan dengan harga penawaran sebesar Rp2.950 per saham. Dengan demikian, perusahaan akan mengantongi dana segar senilai Rp632,14 miliar.

        Perseroan berencana untuk menggunakan 55% dari hasil IPO untuk modal kerja, 40% untuk belanja modal, dan 5% sisanya akan diarahkan ke investasi dalam Sumber Daya Manusia.

        Sebagai perusahan?digital business converter and accelerator?, DIVA bertujuan untuk memodernisasi 56,6 juta pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang saat ini beroperasidi Indonesia, memberdayakan mereka dengan teknologi dan berbagai produk inovatif, dan menyelaraskanstrategi mereka dengan visi Perseroan yang menempatkan UKM sebagai "pusat kekuatan" ekonomi digital Indonesia.

        Melalui platform digitalnya, "DIVA Smart Outlet" (SO) dan "DIVA Intelligent Instant Messaging" (IIM), Perseroan memperkenalkan open infrastructure, platform plug and play yang diberdayakan dengan kemampuan distribusi multi-produk dan multi-channel untuk mendukung para retailers atau distributor dalammengelola bisnis mereka. DIVA SO adalah perangkat multi-payment terpadu yang dapat memproses berbagaiopsi pembayaran tunai dan non-tunai sebagai "point-of-sale" (POS), dan menawarkan berbagai varian produk digital.

        Sementara, DIVA IIM adalah sistem platform terintegrasi, yang didukung oleh teknologi chatbot dan Artificial Intelligence (AI) termutakhir, yang memanfaatkan berbagai aplikasi Instant Messaging populer seperti WhatsApp, Telegram, dan LINE.

        Dengan hampir 17.000 UKM yang saat ini terhubung dengan DIVA, Perseroan menawarkan produk paket bundling, melalui kolaborasi dengan berbagai industri. Melalui platform DIVA, visi Perseroan diterjemahkan lewat DBA (DIVA Business Architecture) untuk memberdayakan para agen telekomunikasi, perjalanandan branchless banking, termasuk UKM, dan mengkonversi mereka dari model distribusi produk dan channel tunggal menuju model distribusi multi-produk/multi-channel.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Kumairoh

        Bagikan Artikel: