PT Alami Teknologi Sharia (Alami) menghadirkan platform pembiayaan UKM yang mengutamakan nilai keadilan (fairness) dan keterbukaan (transparency) untuk mewujudkan komitmen perusahaan dalam menerapkan bisnis bersifat Sharia Driven. Melalui platform Alami, perusahaan berharap dapat mengembangkan ekosistem ekonomi syariah bersama para stakeholders untuk menciptakan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
CEO dan Founder Alami, Dima Djani mengatakan, prinsip SDGs dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mirip dengan prinsip syariah, sehingga ia pun menerapkannya dalam perusahaan. Dengan begitu, Alami dapat mengimplementasikan #GoodnessInYou, branding dari platform penyedia layanan pembiayaan mereka.
"Prinsip SDGs dan syariah itu mirip dan bersinggunan, yakni good help, no poverty, quality education, gender equality, innovation infrastructure, responsible consumption. Dengan ini, kami ingin menemukan kebaikan dalam diri stakeholders kami," jelas Dima.?
Ia kemudian menyebutkan, salah satu implementasi Sharia Driven dari Alami ialah memberikan pendampingan dalam bentuk pelatihan usaha untuk mengembangkan kualitas keuangan dan usaha para pelaku UKM yang menerima pembiayaan. Dengan begitu, kemitraan akan menghasilkan perbuatan baik untuk lingkungan sosial, bukan sekadar mencari keuntungan.
"Kami join event dengan beberapa partner, seperti investor muda untuk mengedukasi tentang keuangan syariah dari beragam angle. Kami membuat event kepada para UKM juga. Edukasi kami sifatnya digital dan nondigital, kami juga ingin merangkul seluruh stakeholders untuk membuat ekosistem ekonomi syariah yang semakin berkembang," ujar Dima kepada pers, Rabu (21/11/2018).
Lewat model bisnis Alami, UKM dapat memantau keadaan keuangan dengan mudah, tak perlu menggunakan cara konvensional. Mereka dapat melihat grafik melalui mobile, sehingga lebih efisien.
Dima mengatakan, "Banyak UKM yang masih menggunakan pencatatan dengan Excel. Kalau menggunakan sistem monitoring di Alami, mereka hanya tinggal klik maunya apa, jumlahnya berapa, dan untuk apa. Kalau sudah terintegrasi kan lebih mudah."
Setelah berjalan hampir?satu tahun, Alami telah berhasil membiayai 10 UKM di Indonesia dengan total pembiayaan sebesar Rp20 miliar. Pemberi dana merupakan institusi keuangan dan fintech syariah.
"20 miliar itu 50:50 dari bank dan nonbank. Banyak juga UKM yang mencari pembiayaan ajak piutang, ini yang kami kerja samakan dengan fintech peer to peer lending," kata Dima kemudian.
Sampai akhir tahun, Alami akan fokus melakukan ekspansi dan berencana menambah mitra bank syariah regional. Selain bank syariah, Alami berencana menggaet BPRS supaya mereka bisa terhubung dengan teknologi.
"Ke depannya, kami juga sudah bicarakan dengan beberapa bank syariah regional. Mungkin tahun depan akan bisa ditambahkan. Dari bank syariah, mungkin kami ke BPRS. Jadi, mereka juga sudah sadar untuk menerapkan teknologi supaya tidak outdated. Salah satu caranya, kerja sama dengan fintech. Kalau ke depannya bisa bekerja sama dengan mereka, itu bisa jadi peluang untuk kami juga," papar Dima.
Saat ini, Alami sudah bermitra dengan Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, Bank Mega Syariah, Jamkrindo Syariah, dan KapitalBoost. Para mitra mendapatkan keuntungan dalam bentuk efisiensi layanan yang akan didapatkan perusahaan penerima pembiayaan.
Menurut Dima, "Dari sisi efisiensi pelayanan mereka, kerja sama dengan Alami juga membuat biaya ekspansi mereka bisa berkurang. Jadi, ada savings yang return on asset, sehingga pressing-nya bisa lebih kompetitif lagi."
Untuk semakin membuat layanannya dipercaya, Alami kini telah mencatatkan diri ke OJK untuk kemudian mengikuti proses sandbox. Hal itu dilakukan untuk mentaati POJK Nomor 13 tentang Inovasi Keuangan Digital.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: