PT Krakatau Steel (Persero) Tbk bersama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor karya, yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk, PT Nindya Karya (Persero) melakukan kerja sama penyediaan produk baja untuk pembangunan proyek-proyek infrastruktur pemerintah dan swasta.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Head of Agreement (HoA) antara Krakatau Steel dengan enam BUMN Karya tersebut.
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim, Direktur Utama Nindya Karya Indradjaja Manopol, Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana, Direktur Utama Waskita Karya I Gusti Ngurah Putra, dan Direktur Operasional II Hutama Karya Suroto, serta disaksikan langsung oleh Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno dan Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius K Ro.
Kementerian yang mengkoordinasi perusahaan pelat merah tersebut menyambut baik kerja sama ini. Ia pun mengapresiasi para BUMN yang telah melakukan sinergi untuk kepentingan pembangunan infrastruktur nasional.
"Kerja sama antara Krakatau Steel dan BUMN-BUMN Karya ini sebenarnya sudah berjalan sejak lama. Namun, ditegaskan kembali dalam bentuk sinergi yang lebih kuat dalam rangka meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur nasional," jelas Fajar Harry Sampurno di Kantor Kementerian BUMN Jakarta, Jumat (23/11/2018).
Silmy Karim mengungkapkan, pihaknya sebagai produsen baja terbesar di Tanah Air berkomitmen untuk memacu pembangunan infrastruktur melalui hasil kualitas baja yang baik.
"Krakatau Steel sebagai penyedia baja Tanah Air sudah sepatutnya mengambil peran penting dalam pembangunan nasional. Adanya kebutuhan baja yang terus meningkat dari tahun ke tahun merupakan cerminan dari berkembangnya geliat pertumbuhan infrastruktur bangsa," tegas Silmy.
Di mana diketahui, beberapa proyek infrastruktur negara yang telah didukung dengan baja Krakatau Steel, di antaranya Jakarta-Cikampek Elevated Toll, proyek pembangunan menara listrik 35.000 MW, Light Rapid Transit (LRT), produksi kereta api di Inka, dan lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: