Ketua GNPF Ulama, Yusuf Muhammad Martak mengaku tidak peduli siapa capres yang terpilih di Pilpres 2019. Keinginannya hanya keutuhan NKRI.
Yusuf mengatakan, Pemilihan Presiden (Pilpres) hanya lima tahun sekali. Karena itu entah Jokowi yang terpilih pada Pilpres 2019 atau Prabowo bukanlah terpenting. Sebab dirinya hanya peduli pada NKRI.
"Pilpres itu 5 tahun sekali. Presidennya mau Jokowi atau Prabowo, demi Allah saya tidak peduli. Yang saya pedulikan Negara Kesatuan Republik Indonesia tak boleh bercabik-cabik," ujarnya di Jakarta, Jumat (23/11/2018).
Menurut Yusuf, Indonesia negara yang multikultural. Oleh karena itu, jika ada ketimpangan harus dibenahi bersama. Meski begitu, ia sendiri tercatat sebagai timses pasangan capres-cawapres nomor urut 02 dan masuk sebagai Anggota Dewan Pengarah Tim BPN Prabowo-Sandiaga.
Dalam ijitmak ulama, kata Yusuf, tidak ada 'deal-dealan' soal jabatan. Permintaan dalam ijtimak hanya ingin Imam Besar FPI, Habib Rizieq Syihab pulang ke Indonesia.
"Makanya dalam ijtimak kami mengajukan pakta integritas bukan gagah-gagahan. Nanti tolong seandainya Prabowo bisa terpilih, itu yang jadi senjata kami akan menagih semuanya," terangnya.
"Makanya dari 17 pasal, 16 pasal seluruhnya kepentingan negara tak ada kepentingan jabatan. Hanya satu pasal minta dipulangkannya Habib Rizieq Syihab. Itu saja," lanjutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim