Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Habib Bahar Tak Mau Minta Maaf, Tanggapan PKB 'Ngeri'

        Habib Bahar Tak Mau Minta Maaf, Tanggapan PKB 'Ngeri' Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pernyataan Habib Bahar bin Smith yang tak bakal meminta maaf setelah menyebut Jokowi haid dan kayaknya banci, membuat Ketua DPP PKB, Abdul Kadir Karding angkat bicara.

        Karding mengatakan, urusan Habib Bahar menolak meminta maaf atau tidak itu merupakan hak pribadi. Namun publik menilai, ejeken Habib Bahar merupakan tindakan tercela tehadap kepala negara. Karena itu, ia menilai sikap tersebut bentuk kesombongan Habib Bahar.

        "Itu mestinya meminta maaf, tapi kalau tidak, itulah bentuk kesombongan dan kecongkakan dari seorang Habib Bahar," ujarnya di Jakarta, Senin (3/12/2018).

        "Yang publik mesti tahu bahwa apa yang dia lakukan terhadap kepala negara terhadap presiden adalah tindakan tercela, tindakan yang tidak sepatutnya dilakukan oleh orang yang menyebut dirinya sebagai keturunan rasul," lanjutnya.

        Menurut Karding, seorang pendakwah senantiasa berdakwah kepada umat dengan cara-cara yang lembut penuh rahmah dan kasih sayang sesuai ajaran Nabi Muhammad, yakni dengan dakwah berakhlakul karimah, mengedepankan kejujuran dan kalimat-kalimat diksi-diksi yang positif.

        "Bukan provokasi hinaan cacian ujaran kebencian menyalah-nyalahkan mengkafir-kafirkan mentagut-tagutkan orang lain, itu bukan dakwah," katanya.

        Sebelumnya, Habib Bahar menegaskan, dirinya tidak akan meminta maaf atas isi ceramah yang dinilai telah menghina Jokowi. Bahkan lebih memilih di penjara daripada meminta maaf.

        "Kalau itu suatu kesalahan, demi Allah, saya tidak akan minta maaf. Saya lebih memilih busuk di penjara daripada minta maaf," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Irfan Mualim
        Editor: Irfan Mualim

        Bagikan Artikel: