Pernyataan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto soal korupsi di Indonesia sudah stadium 4 menuai banyak kritik, bahkan Partai Hanura mempertanyakan data yang digunakan.
Ketua DPP Hanura, Inas Nasrullah, mengatakan Prabowo menggunakan data mana menyebut korupsi di Indonesia stadium 4. Malah menyinggung soal indeks persepsi korupsi Indonesia yang sangat buruk saat awal reformasi.
"Kalau Prabowo mengatakan bahwa indeks korupsi Indonesia stadium 4, sumber data atau rujukannya dari mana? Jangan-jangan bersumber dari mimpi buruknya yang selalu gagal nyapres," ujarnya di Jakarta, Rabu (5/12/2018).
Ia menjelaskan, sampai dengan tahun 1998 corruption perception index (CPI) atau indeks persepsi korupsi Indonesia berada di posisi terpuruk dan terburuk yakni diangka 20. Dimana korupsi merajala lela dan terpusat dikekuasaan yang pada saat itu pimpin oleh Soeharto.
"Tahun 1998 CPI kita terburuk dibawah pimpinan Soeharto yang tidak lain mantan mertua Prabowo," tegasnya.
"Akan tetapi setelah 20 tahun Indonesia bebas dari cengkraman mantan mertua Prabowo CPI membaik dengan angka 37, bahkan menurut ketua KPK, pertumbuhan CPI kita yang terbaik dan tertinggi sejak tahun 2017, merujuk kepada hasil survei Transparency International," lanjutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim