Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Miris! Warga Perbatasan Pilih Produk Malaysia Ketimbang Indonesia Karena Harganya Lebih Murah

        Miris! Warga Perbatasan Pilih Produk Malaysia Ketimbang Indonesia Karena Harganya Lebih Murah Kredit Foto: Antara
        Warta Ekonomi, Nunukan -

        Pemerintah Kabupaten Nunukan, Kaltara mengusulkan agar produk Malaysia dilegalkan masuk ke daerahnya untuk mengurangi persaingan harga.

        Sekretaris Dinas Perdagangan Kabupaten Nunukan Hasan Basri di Nunukan, Kamis mengutarakan hal itu karena produk dalam negeri sulit bersaing disebabkan harganya lebih mahal.

        Ia mengungkapkan bahwa sejak beberapa bulan lalu pihaknya bekerja sama dengan Bulog memasok sejumlah jenis kebutuhan pokok sehari-hari.

        Harapannya untuk mengurangi ketergantungan masyarakat di daerah itu yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun silam terhadap produk Malaysia.

        Namun dalam perjalanannya, kata Hasan Basri, produk Indonesia tidak dilirik atau diminati masyarakat dengan alasan harga mahal dak stok sulit ditemukan.

        Produk dalam negeri yang pernah didatangkan bersama Bulog berupa beras, tepung, minyak goreng dan gula pasir. Serta tabung elpiji bright produk PT Pertamina.

        Seiring dengan itu, produk Malaysia semakin banjir masuk di Kabupaten Nunukan secara ilegal sehingga harga lebih murah. Lalu, produk Malaysia yang dimasukkan ke daerah itu disubsidi oleh pemerintah negara tetangga.

        "Makanya harga produk Malaysia lebih murah daripada produk dalam negeri karena ilegal dan barang subsidi pemerintah Malaysia" beber dia.

        Untuk menjaga persaingan usaha dan semakin minimnya minat masyarakat di wilayah perbatasan RI-Malaysia ini, maka pemerintah pusat perlu memperhatikan masalah yang terjadi di Kabupaten Nunukan terkait dengan kebutuhan pokok masyarakat.

        Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah melegalkan masuknya produk Malaysia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: