Bersama Gubernur Jabar, Kiai Maman Kembali Bersholawat Satu Jari

Direktur Relawan Tim Kampamye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin, KH. Maman Imanulhaq, menyampaikan bahwa mencintai Nabi Muhamad SAW adalah magnitudo bagi para pencintanya untuk membaca sholawat dan senantiasa mengapresiasi keteladanannya.?

Menurutnya, pasangan Capes Cawapres nomor urut 01, Jokowi-Maruf Amin, dan seluruh pendukungnya harus tetap istiqomah mengadakan Maulid dan berusaha menerjemahkan keteladanan Rasulullah sebagai sumber nilai spiritual yang mampu mendorong tegaknya nilai cinta kasih, persaudaraan, prinsip keadilan sosial, kemashlahatan dan kerahmatan semesta.

?Karenanya, seperti Jokowi Kita harus tetap rendah hati tidak emosional dan tidak menyebar kebencian, fitnah, hoaks dan adu domba sesama anak bangsa. Itu ajaran Nabi Muhammad SAW," ujar Maman di hadapan jamaah Maulid Ponpes Al-Mizan Jatiwangi Majalengka Jabar, Minggu (08/12/2018).

Acara?tersebut?turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil; Bupati Majalengka, H. Karna Sobahi; Walikota Cirebon, Nasruddin Aziz; Habib Musthofa Al-Jufri; dan ribuan jamaah dari Majalengka, Sumedang, Cirebon, Kuningan dan Subang.

Kang Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil meminta semua yang hadir untuk turut menjaga kerukunan.

?Jangan seperti Yugoslavia, dan Uni Soviet yang hancur berkeping jadi beberapa negara karena beda pandangan politik. Kita harus menjaga Indonesia dengan spirit ukhuwah seperti yang diajarkan Nabi Muhammad: baik itu ukhuwah islamiah, ukhuwah wathoniyyah (kebangsaan) atau insaniah (kemanusiaan)?, jelas Kang Emil.

Di akhir acara, seperti acara di Garut, Purwakarta, dan tempat lainnya, Maman tidak lupa mengajak jamaah untuk bersholawat sambil mengacungkan ?satu jari?.?

Ciri khas Timses Jokowi-M'ruf Amin ini yang disebut Habib Mushofa sebagai ?Sholawat Satu Jari?.

?Kang Maman sangat semangat mengajak kita bersholawat agar Indonesia damai. Ayo terus mencintai Nabi, mendamaikan negeri. Sholawat Satu Jari ala Kang Maman ini mengingat kita agar kita tetap bersatu membangun Indonesia yang berdaulat, Mandiri dan Maju?, tutupnya.?