Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel dan Australia-Indonesia Center (AIC) menjajaki kerja sama di berbagai bidang. Kesepakatan itu ditandai penandatangan Surat Pernyataan Kehendak alias Letter of Intent antara kedua belah pihak di Kota Makassar, belum lama ini.?
Penandatangan Letter of Intent dilakukan langsung oleh Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dan Chairman of The Board Australia-Indonesia Centre, Harold Mitchell AC. Turut hadir menyaksikan penandatangan penjajakan kerja sama itu yakni Rektor Universitas Hasanuddin atau Unhas, Aries Tina Palubuhu.?
Kerja sama antara Pemprov Sulsel dan Australia-Indonesia Center meliputi berbagai bidang, seperti penguatan kualitas pendidikan, kesehatan, infrastruktur, kepariwisataan, lingkungan hidup, pertanian, peternakan dan kesehatan hewan. Kerja sama bisa diperluas pada bidang lainnya, seperti penelitian dan pengembangan daerah.
Gubernur Nurdin menyambut baik rencana kerja sama itu yang ditandai dengan pernyataan kehendak. Ia optimis apa yang sudah dimulai akan menghasilkan kerja sama positif yang tentunya menguntungkan kedua belah pihak.?
"Saya ingin menyampaikan selamat pagi dan selamat datang di Sulsel dan Hasanuddin. Tentu saya hadir di sini sebagai warga civitas akademik, saya dosen dan kebetulan menjadi Gubernur Sulsel. Saya kira akan ada nilai positif yang bisa dihasilkan, mungkin kerja sama bisnis dan penelitian," kata Gubernur Nurdin, dalam keterangan persnya.
Gubernur Nurdin menyampaikan Sulsel mempunyai banyak potensi yang bisa dikerjasamakan. Misalnya saja Unhas saat ini yang sedang melakukan pengembangan sapi di Kabupaten Enrekang.
"Australia juga terkenal dengan pengembangan sapinya. Di Indonesia, dengan kebutuhan sapi yang besar, di hari besar kami masih impor daging. Dan harapan kami Sulsel menjadi penyandang pangan daging," sebutnya.
Hal lain menurut dia yakni penjajakan kerjasama peningkatan sumber daya manusia. "SDM menjadi fokus kita ke depan, good govermance bisa dengan peningkatan kapasitas kita," ujarnya.
Selain menjajaki kerja sama di berbagai bidang, kehadiran rombongan Australia Indonesia Center juga untuk menggelar simposium internasional di Unhas. Simposium itu terkait penjelajahan hubungan bersejarah antara para nelayan dari Makassar and suku Yolngu dari Australia bagian utara.
Simposium itu meninjau secara khusus sejarah kemitraan di bidang kesenian antara kawasan bertetangga ini, serta meluncurkan program pertukaran seniman kreatif yang akan mendalami dan melanjutkan hubungan bersejarah antara kedua belah pihak.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: