Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        ADB Dorong Asia Terus Berkembang

        ADB Dorong Asia Terus Berkembang Kredit Foto: File/Financial Express
        Warta Ekonomi, Manila -

        Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank mengharapkan Asia terus berkembang untuk memenuhi perkiraan pertumbuhan untuk tahun ini dan tahun berikutnya pada permintaan domestik yang kuat dan mengurangi tekanan inflasi, meskipun ADB juga memperingatkan adanya risiko penurunan dari meningkatnya proteksionisme perdagangan.

        Lembaga yang berbasis di Manila, yang merilis pembaruan dari Asian Development Outlook pada Rabu (12/12/2018), mempertahankan perkiraan pertumbuhan ekonomi 2018 dan 2019 untuk wilayah tersebut pada 6,0 persen dan 5,8 persen.

        ADB juga mempertahankan proyeksi pertumbuhan 6,6 persen dan 6,3 persen untuk China serta 7,3 persen dan 7,6 persen harapan pertumbuhan untuk India untuk 2018 dan 2019.

        Awal bulan ini, Presiden AS Donald Trump dan mitranya dari China Xi Jinping menyetujui gencatan senjata 90 hari pada tarif lebih lanjut ketika mereka mencoba untuk menegosiasikan kesepakatan.

        Tetapi, sementara gencatan senjata merupakan perkembangan yang disambut baik, Kepala Ekonom ADB Yasuyuki Sawada justru mengatakan "konflik yang belum terselesaikan tetap menjadi risiko kerugian bagi prospek ekonomi di kawasan ini," tuturnya, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (12/12/2018).

        Prospek pertumbuhan 2019 untuk Asia Tengah dinaikkan menjadi 4,3 persen, dari proyeksi September sebesar 4,2 persen, ADB melaporkan.

        Namun ADB memperkirakan prospek pertumbuhan untuk Asia Tenggara dan Asia Selatan untuk tahun depan diturunkan menjadi 5,1 persen dan 7,1 persen.

        Mengurangi harga komoditas dan tindakan kebijakan bank sentral dapat menyebabkan laju inflasi di Asia berkembang menjadi menetap di 2,6 persen tahun ini dan menjadi 2,7 persen pada 2019, ADB mengatakan, turun dari perkiraan 2,8 pada bulan September untuk 2018 dan 2019.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Hafit Yudi Suprobo
        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Bagikan Artikel: