Kesadaran tidak lagi menjadi penghalang ketika datang ke teknologi blockchain.?Bergerak di luar pengetahuannya untuk pemahaman yang jelas tentang manfaatnya (atau bahaya) adalah tantangan berikutnya bagi para pemimpin. Mereka ingin menjadi pemimpin di ruang angkasa tetapi tidak memiliki pemahaman yang jelas dan menunggu teknologi matang sebelum mereka melompat untuk menggunakannya dalam bisnis mereka.
Terlepas dari gaya kepemimpinan yang aktif atau pasif, ketika datang ke teknologi modern seperti blockchain, mengajukan beberapa pertanyaan penting akan membantu sebelum dimulainya perjalanan.
Sentralisasi kepercayaan
Meskipun Internet merupakan jaringan desentralisasi terbesar (tidak ada entitas tunggal yang memilikinya), aplikasi, dan layanan yang berjalan di atas jaringan sangat terpusat.?Yang diperlukan adalah melihat-lihat contoh dalam bisnis sendiri, seperti penyedia layanan cloud yang menghosting server dan aplikasi Anda, bank tempat uang Anda diparkir, dan entitas yang menyediakan otentikasi identitas. Semuanya itu dimiliki dan dikendalikan oleh satu entitas.
Setiap pemimpin bisnis harus paham bidang-bidang mana yang bisnis mereka tekuni, baik itu internal maupun eksternal.
Titik kegagalan
Dengan sentralisasi kepercayaan, muncul titik kegagalan tunggal (SPoF).?Sejarah telah berulang kali membuktikan kegagalan entitas dan malapetaka yang mengikutinya.?Satu titik kegagalan tidak terbatas pada teknologi, tetapi proses dan orang juga.?Organisasi pergi keluar dari jalan mereka untuk mengatasi masalah SPoF dengan membangun redudansi, kontrol tambahan, dan meningkatkan kewaspadaan.
Pemimpin juga harus memahami apa hubungan yang lemah, satu titik kegagalan yang ada di seluruh bisnis mereka, yang meliputi teknologi, proses, dan orang? Pemimpin harus tahu jawaban dari pertanyaan tersebut.
Keamanan
Dalam beberapa minggu terakhir, banyak orang mendapat email dari dua entitas: Quora, portal Q & A terbesar, dan Starwood disukai tamu, program loyalitas untuk hotel-hotel unggulan seperti Marriott dan Ritz Carlton.?Kedua email itu diberi judul "Insiden keamanan" dan pesannya konsisten?"akses tidak sah ke basis data, informasi sensitif dicuri dan kami sedang menyelidiki.?Kami minta maaf?".
Di era informasi, di mana data adalah minyak baru (atau emas), data pelanggan yang hilang adalah hal terakhir yang diinginkan oleh para pemimpin.?Bagi beberapa orang, insiden semacam itu merupakan ibarat paku terakhir di peti mati.
Selain kedua hal yang harus pemimpin bisnis pahami, mereka juga harus tahu mengenai bidang apa saja dalam bisnis mereka yang akan mendapat manfaat melalui peningkatan keamanan. Teknologi Blockchain, seperti yang ada saat ini, mungkin tidak memiliki solusi untuk setiap masalah, tetapi memiliki potensi untuk membawa para pemimpin di sana.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Tag Terkait: