Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pengrusakan Baliho SBY, Wiranto: Itu Informasi dari Kapolri

        Pengrusakan Baliho SBY, Wiranto: Itu Informasi dari Kapolri Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator (Menko) Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam), Wiranto menanggapi respons Ketum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal kasus perusakan baliho di Pekanbaru, Riau.

        Wiranto menjelaskan, pernyataannya yang dipersoalkan SBY merupakan informasi dari Polri mengenai penanganan pelaku perusak atribut kampanye partai.

        "Yang saya sampaikan betul-betul informasi dari Pak Kapolri," ujarnya di Jakarta, Selasa (18/12/2018).

        Wiranto mengatakan, pernyataan mengenai penanganan kasus baliho SBY yang dirusak didasari data yang dipaparkan dalam rapat koordinasi pada Senin (17/12/2018). Rapat saat itu dihadiri Mendagri Tjahjo Kumolo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

        "Kita minta laporan di lapangan dan dan hasil laporan seperti itu, jadi saya hanya menyampaikan apa adanya, bukan saya ngarang. Kalau ada suatu reaksi, silakan cek, diajak ketemu juga nggak apa-apa," jelasnya.

        Karena itu, ia menegaskan perusak baliho partai/caleg dilakukan oknum. Menurutnya, perusakan atribut kampanye/parpol tidak direncanakan ataupun diperintahkan orang lain.

        "Nanti detailnya saya kira kepolisian yang akan menjelaskan. Kita tidak perlu ya di antara kita kemudian justru terjadi kesalahpahaman. Tentu saya sebagai Kemenkopolhukam tidak sembarangan bicara, tapi selalu berdasarkan laporan-laporan dari hasil penyelidikan aparat kepolisian di lapangan," terangnya.

        Sebelumnya SBY berbeda pendapat dengan Wiranto. SBY menyebutkan, pendapat Wiranto seolah-olah memvonis PDIP dan Partai Demokrat itu bisa merugikan kedua partai karena kedua partai sedang bersiap menghadapi pemilu.

        "Saya ingin kebenaran ditegakkan. Saya tak ingin PDI Perjuangan dan Partai Demokrat 'dikorbankan'," imbuhnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Irfan Mualim
        Editor: Irfan Mualim

        Bagikan Artikel: