Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjutak, membantah anggapan pemerintah yang menuding kubunya menyebar pesimisme di masyarakat. Menurutnya, kritik atas isu ekonomi disampaikan berdasarkan fakta di lapangan.
"Bagaimana mungkin kita bisa menyelesaikan masalah kalau kita tidak mengerti masalah. Ketika Bang Sandi menyampaikan harga mahal, tuduhannya pesimisme," ujar Dahnil di Jakarta, Senin (31/12/2018).
"Keliru kalau itu disebut pesimisme, kebohongan, dan macam-macam. Ekonomi kita lagi sulit, tapi dipaksa bilang bagus, itu sakit menurut saya. Ini yang Pak Prabowo bilang Indonesia bisa punah," lanjutnya.
Ia menambahkan, pemerintah terkesan enggan mengakui fakta mahalnya harga bahan pokok di lapangan. Sikap tersebut, ia ibaratkan seperti seseorang yang didiagnosa menderita kanker namun menolaknya.
"Padahal hasil diagnosa dokter betul ada kanker, dan pemerintah menegosiasi dan menolak adanya penyakit kanker. Kalau begitu terus Indonesia akan punah, dan kalau dia orang terkena kanker, lama kelamaan akan meninggal,? jelasnya.
Karena itu, Dahnil menyarankan Presiden Joko Widodo tidak menerapkan prinsip 'asal bapak senang' terhadap orang di sekelilingnya. Juga menganggap, ada kecenderungan pemerintah untuk menghindari diskursus mengenai lemahnya ekonomi Indonesia.
?Saya berpandangan bahwa ada kecenderugan dari pihak sebelah, pihak pemerintah untuk menghindari isu-isu mengenai ekonomi. Padahal ekonomi kita sedang terpuruk, kita harus bisa menghadirkan solusi dari diskursus-diskursus yang fokus terhadap keterpurukan ekonomi Indonesia saat ini,? terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim